Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
1945
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pembukaan Undang-undang Kemerdekaan Indonesia sangat apik dan mulia kandungannya, cermin bangsa yang telah disirami ruh, akal budi dan jiwa yang luhur oleh agama Islam kepada bangsa yang dihasilkan oleh didikan para tokoh dan ulama Islam yang jauh lebih awal datang daripada kuasa-kuasa penjajah dari Eropah dan Jepon.
Para saudagar Muslim dengan sambil melangsungkan tabligh Islam dengan ramah tamahnya dan berakhlak mulia menyampaikan amanat wahyu Tuhan Nabi Allah Rasulillah Muhammad (SAW) untuk membuka kemajuan bagi bangsa Inonesia, sebagai utusan dan titisan wahyu Tuhan yang Maha Esa dari Madinatun Nabi Jaziratul Arab dan Persia Islami, sejak abad ke tujuh wahyu Tuhan bersemayam dalam dada NabiNya dan Perintah Tuhan untuk menyebarkan petunjuk agama IslamNya ke seluruh persada dunia, bangsa Indonesia termasuk yang paling awal menerima titipan wahyu Tuhan ini dengan lapang dada dan terus memeluk Islam sehingga merasakan kehidupan yang amat damai, sejahtera dalam keberkahan Iman, Ilmu makrifat dan jihad di jalan Allah dalam segala bidang kemajuan hidup, watak mulia saling tolong-menolong, gotong-royong, toleransi dalam kebajikan sesama manusia dan ibadah kepada Allah telah jadi watak sebati dan asli bagi bangsa Indonesia.
Pasukan militerian Jepon adalah yang akhir menjajah bangsa Indonesia, (pada mulanya memiliki niatan baik untuk membantu Indonesia mencapai kemerdekaannya. Akan tetapi, rupanya itu hanya menjadi dalih agar Jepon mendapat bantuan dari Indonesia selama Perang Pasifik berlangsung. Tidak hanya itu, lambat laun Jepon juga mulai menunjukkan kekejamannya, salah satunya dengan mengharuskan rakyat Indonesia melakukan romusha atau kerja paksa. Kendati demikian, kekuasaan Jepon di Indonesia mulai berakhir setelah Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, dua kota penting yang ada di Jepon. Akhirnya, pada 15 Agustus 1945, Jepon menyatakan menyerah tanpa syarat. Hal ini kemudian dimanfaatkan oleh rakyat Indonesia untuk segera memproklamasikan kemerdekaan. Indonesia kemudian resmi merdeka pada 17 Agustus 1945)*.
Sudah tentu hidup di bawa kaki penjajah amatlah perih dan penuh derita, boleh kita rasakan kembali dengan menyaksikan penderitaan rakyat Palestin sekarang ini yang masih berada dalam cengkaman penjajahan rejim apartheid zionis Israel yang memaksa untuk mendirikan negara di atas tanah air rakyat Palestin.
Indonesia termasuk bangsa yang pernah mengalami penderitaan panjang penjajahan, oleh itu perintisan awal kemerdekaan telah mengukir Undang-Undang Dasar Kemerdekaannya dengan sangat apik dan menunjukkan ketulusan sebagai satu bangsa besar yang menghormati hak hidup kemanusiaan yang berperadaban dan bebas dari saling menjajah.
Tetapi sangat menyedihkan kehendak mulia bangsa Indonesia masih belum terujud akibat masih adanya kelompok manusia-manusia angkuh yang muncul tidak kurang ganasnya dari nenek moyang penjajahnya pada abad yang lalu.
Sekumpulan watak manusia buas yang menamai diri sebagai kelompok Zionis Israel yang disokong oleh negara-negara pemenang perang dunia ke-II (Amerika Syarikat, Inggeris, Perancis) yang memaksakan kehendak sendiri untuk mendirikan negara diatas tanah air bangsa Palestin, sehingga membuat keganasan perang yang berkepanjangan (hampir satu abad) atas rakyat peribumi Palestin, sudah tentu tidak boleh diterima secara akal, agama dan kemanusiaan, dan sebagaimana kandungan pembukaan Undang-undang Dasar Indonesia 1945, Penjajah perlu dihapus dari muka bumi, rejim Zionis Israel adalah Penjajah Rakyat dan tanah air Palestin, maka Rejim Zionis Israel perlu dihapus dari bumi Palestin, ini kongklusi logik tentu Agama dan kemanusiaan akan lebih utama memberi sokongannya untuk kemerdekaan Rakyat, negara dan Tanah air Palestin.
Berikut persembahan Puisi yang boleh anda semak, sempena sambut hari kemerdekaan Indonesia:
*Siri Kajian Sekhah Ali; Kemerdekaan Hak semua bangsa diatas tanah air bumi Pertiwinya - menolak penjajahan.
*Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Negara-negara yang Pernah Menjajah Indonesia", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/stori/read/2022/10/04/140000379/negara-negara-yang-pernah-menjajah-indonesia?page=all.