Rizwan Darwish, pembaca doa terkemuka asal Suriah dan juri musabaqoh al-Quran internasional saat wawancara dengan IQNA mengatakan, musabaqoh ini merupakan insiden tunggal, yang mengumpulkan para mahasiswa muslim dari pelbagai penjuru dunia, dengan adanya perbedaan ideologi, bahasa, mazhab dan ras, namun dengan tujuan berkumpul dalam jamuan kalam wahyu Ilahi.
Peran Musabaqoh Para
Mahasiwa dalam Mengkayakan Agenda "Masyhad, Ibukota Kebudayaan Dunia Islam”
Lebih lanjut ia
menegaskan bahwa al-Quran adalah kitab perdamaian dan kecintaan. Dalam menjawab
pertanyaan terkait peran kompetisi dalam pengkayaan program-program agenda
"Masyhad; Ibukota Kebudayaan Dunia Islam pada Tahun 2017 Masehi” mengatakan, keberadaan
makam suci Imam Ali Ridha (As) di kota Masyhad al-Muqaddasah telah memberikan
kota ini sebuah kedudukan dan nilai histori dan religi khusus.
Rizwan Darwish
melanjutkan, penyelenggaraan fenomena Qurani ini dengan memperhatikan bahwa
para mahasiwa dari kebudayaan dan pelbagai agama akan hadir, maka akan dapat
berpengaruh dalam pengenalan lebih mereka terhadap kebudayaan Razawi, dan sudah
pasti penyelenggaraan kompetisi al-Quran internasional para mahasiwa akan
memiliki pengaruh dalam pengkayaan program dan aktivitas-aktivitas agenda
tersebut.
Peran Kompetisi
Al-Quran Para Mahasiswa dalam Memperkokoh Persatuan Umat Islam
Lebih lanjut, juri
Suriah ini mengisyaratkan peran musabaqoh dan pertemuan para mahasiswa Syiah
dan Ahlusunnah dalam sebuah majelis Qurani dalam memperkuat persatuan muslim
dan mengatakan, musabaqoh al-Quran internasional diselenggarakan di setiap
titik penjuru dunia, dengan melihat perkumpulan para ahli Quran, baik para qori
dan pelbagai hafiz dari negara, bahasa dan pelbagai benua, maka akan
menyebabkan pengokohan persatuan umat Islam dan jauh dari fitnah dan
perpecahan.
Juri ini melanjutkan,
sampai sekarang saya hadir dalam lima musabaqoh al-Quran internasional sebaagi
juri dan di seluruh kompetisi tersebut sama sekali tidak melihat adanya
manifestasi perpecahan dan diskriminasi dan semua partisipan dengan kecintaan
terhadap al-Quran, saling berkompetisi satu sama lain dalam kancah hafalan dan
tilawah al-Quran.
Dampak Musabaqoh
al-Quran Para Mahasiswa dalam Melawan Syubhat Ketidakpedulian Kaum Syiah
terhadap Al-Quran
Rizwan Darwish
memaparkan dampak kompetisi al-Quran oleh Republik Islam Iran dalam menyanggah
syubhat dalam ranah ketidakpedulian Syiah terhadap al-Quran. Ia mengatakan,
al-Quran merupakan kitab Ilahi umat Islam dan agama kita adalah satu dan sudah
pasti penyelenggaraan kompetisi al-Quran mahasiswa, akan menolak seluruh
syubhat-syubhat yang ada, yang dipaparkan terhadap kelompok Syiah.
Pelaksanaan Tawasih dan
Doa-doa Religi di Sela-sela Musabaqoh
Rizwan Darwish di
bagian lain menegaskan bahwa penyelenggaraan kompetisi di sisi haram Imam Ridha
(As) lebih menspiritualkan musabaqoh. Ia mengatakan, termasuk
aktivitas-aktivitas yang aku senangi yang diselenggarakan di sela-sela
musabaqoh adalah pelaksanaan tawasih dan doa-doa religi.
"Demikian juga,
disarankan agar diadakan seminar dan pertemuan dengan topik "Menolak kekerasan,
kebencian, dan takfiri” dan Kadar kecintaan dan mahabbah masyarakat terhadap
selainnya”.
Penyelenggaraan
Musabaqoh di bagian Putri, Permintaan Logis dan Rasional
Rizwan Darwish menyebut
penyelenggaraan musabaqoh al-Quran internasional para mahasiwa di bagian putri
merupakan permintaan yang rasional dan logis. Ia mengatakan, demikian juga
sebagaimana yang saya ketahui di Iran dan kota Tehran juga diselenggarakan
banyak musabaqoh khusus para perempuan dalam sepanjang tahun dan aku pikir
penyelenggaraan fenomena Qurani mahasiswa di bagian putri juga akan sukses.
Juri musabaqoh al-Quran
internasional ini di penghujung wawancara menegaskan, metode koordinasi
musabaqoh al-Quran internasional para mahasiswa muslim pada tahun-tahun
sebelumnya sama sekali tidak ada kelambatan dan saya tidak memiliki rekomendasi
dalam hal ini.
Perlu diingat,
musabaqoh al-Quran internasional para mahasiswa muslim ke-6 akan
diselenggarakan pada bulan Bahman (bulan ke-10 Iran), di kota Masyhad.
http://www.iqna.ir/fa/news/3543710