Russia Today melaporkan, Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Faisal bin Farhan bin Abdullah Al-Saud, dalam wawancara dengan saluran CNN pada Kamis malam, 1 April, terkait pernyataan Perdana Menteri rezim Zionis bahwa normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel serta penerbangan langsung dari Tel Aviv akan segera terjadi, menyatakan: “Saya tidak tahu apakah ini akan terjadi atau tidak, karena itu sangat bergantung pada kemajuan dalam proses perdamaian.”
Dia menambahkan, secara alami, ada kesepakatan untuk menormalisasi hubungan di atas meja, yang telah diusulkan sejak 2002 dan disebut Rencana Perdamaian Arab. Bahkan sebelum itu, pada tahun 1982, Arab Saudi memiliki inisiatif pertama; Sebuah inisiatif yang meningkatkan prospek normalisasi hubungan dengan Israel sebagai imbalan atas penyelesaian yang adil atas masalah Palestina.
“Jika kita dapat membangun negara Palestina berdasarkan perbatasan tahun 1967, itu akan memberikan martabat Palestina dan hak-hak mereka,” kata Menteri Luar Negeri Arab Saudi seraya menambahkan bahwa normalisasi posisi Israel di kawasan itu akan sangat bermanfaat bagi seluruh kawasan.
Dalam menanggapi penerbangan langsung dari Tel Aviv ke Makkah, Bin Farhan mengatakan: “Kami tidak setuju dengan kesepakatan ini, tapi seperti yang saya katakan, jika kami membuat kemajuan dalam masalah Israel dan Palestina, kami akan menyambut warga Israel dari semua agama di Arab Saudi.” (hry)