“Peristiwa-peristiwa tahun 2022 berpengaruh dan menonjol di berbagai wilayah kehidupan umat Islam dunia seperti sebelumnya. Bisa dibilang tahun 2022 adalah tahun kekacauan dan tahun kemenangan bagi umat Islam dari sudut pandang global dan dari sudut pandang umat Islam. Perang di Ukraina dan peristiwa di Timur Tengah menjadi pusat perhatian. Islamofobia terus meningkat, terutama di India dan Prancis,” menurut Iqna, mengutip Patheos.
Tumbuhnya Islamofobia
Di India, protes meletus pada awal Januari setelah perguruan tinggi wanita pemerintah di kota pesisir Udupi melarang siswi Muslim mengenakan jilbab di ruang kelas, mengatakan jilbab bukan bagian dari seragam sekolah. Bulan berikutnya, Muskan Khan, seorang mahasiswi, menjadi berita utama internasional setelah mengatakan "Allahu Akbar" kepada sekelompok pria yang memarahinya karena mengenakan jilbab. “Ini lebih dari sekadar simbol Islam bagi kami. Itu adalah simbol harga diri kita,” katanya tentang pilihan pakaiannya.
PBB telah menyatakan 15 Maret sebagai Hari Internasional Melawan Islamofobia. Hari ini, yang diusulkan oleh Pakistan, adalah hari di tahun 2019 ketika seorang pria bersenjata supremasi kulit putih memasuki dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, menewaskan 51 orang dan melukai 40 lainnya.
Kembali ke India, ibukota Islamofobia dunia di bawah pemerintahan nasionalis Modi, 20 toko milik Muslim dirusak di New Delhi. Penghancuran akhirnya dihentikan setelah perintah Mahkamah Agung.
Presiden AS Joe Biden mencalonkan wanita Muslim pertama sebagai hakim federal di Distrik Timur New York.
Saifullah Paracha, tujuh puluh lima tahun, tahanan tertua di Teluk Guantanamo, telah dibebaskan dan dikembalikan ke Pakistan.
Di bidang olah raga, Piala Dunia diselenggarakan di Qatar. Ini adalah pertama kalinya negara Muslim dan Arab menjadi tuan rumah olahraga yang paling banyak ditonton di dunia.
Sementara itu, tim Maroko-lah yang mengukir sejarah dan menjadi negara Muslim dan Arab pertama yang lolos ke semifinal Piala Dunia Sepak Bola Qatar. (HRY)