Menurut Iqna mengutip situs web Persatuan Cendekiawan Muslim Dunia, Sheikh Ali Muhyiddin al-Qaradaghi, ketua persatuan tersebut, mengeluarkan pernyataan hari Minggu (20 Juli), untuk mendukung warga Palestina di Jalur Gaza, dengan menekankan bahwa darah anak-anak, wanita, dan pria Gaza adalah tanggung jawab umat Islam.
Teks pernyataan tersebut adalah sebagai berikut:
- Ya, darah anak-anak, perempuan, dan lansia di Gaza juga berada di pundak bangsa kita.
- Jihad dalam bentuk apa pun untuk menyelamatkan mereka adalah kewajiban bagi pemerintah kita.
- Hentikan kelaparan di Gaza... Hentikan genosida sekarang juga.
Saya menyerukan kepada pemerintah Umat Islam dan seluruh individu yang cakap di negara-negara Muslim untuk melancarkan jihad total dalam segala bentuknya – dengan uang, nyawa, perkataan, dan perbuatan – demi menyelamatkan nyawa orang-orang tak berdosa yang masih tersisa dalam pengepungan yang mencekik dan genosida sistematis di Gaza.
Apa yang terjadi di Gaza saat ini bukan sekadar perang, melainkan kejahatan skala penuh: pengepungan total, kelaparan sistematis, dan pembunuhan massal warga sipil, hingga Gaza telah menjadi penjara tanpa makanan, obat-obatan, dan air.
Siapa pun yang tidak mendukung kaum tertindas ini, padahal mereka mampu, telah mengkhianati perjanjian persaudaraan dan agama, dan terancam oleh ancaman Allah, yang berfirman:
إِنَّ الَّذِینَ تَوَفَّفُونَ الْمَلائِکَةُ وَهُمْ ظَلَمُوا أَنفُسَهُمْ...
Sesungguhnya orang-orang yang dicabut nyawanya oleh malaikat dalam keadaan menzalimi dirinya, mereka (malaikat) bertanya, “Bagaimana kamu ini?” Mereka menjawab, “Kami adalah orang-orang yang tertindas di bumi (Makkah).” Mereka (malaikat) bertanya, “Bukankah bumi Allah itu luas sehingga kamu dapat berhijrah di sana?” Maka, tempat mereka itu (neraka) Jahanam dan itu seburuk-buruk tempat kembali.(QS. An-Nisa’: 97), Allah swt juga berfirman: “Tahanlah mereka (di tempat perhentian). Sesungguhnya mereka akan ditanya (tentang keyakinan dan perilaku mereka)”. (QS. As-Saffat, ayat 24)
Ini adalah momen yang menentukan antara rasa malu dan kemenangan, antara kegagalan dan kewajiban. Bangsa yang tidak bergerak untuk Gaza hari ini akan kehilangan kehormatannya sebelum kehilangan tempatnya.
Wahai bangsa Islam, bantulah Gaza sekarang dengan segala yang kau miliki, karena pertumpahan darah takkan menunggu, kelaparan dan kesengsaraan takkan berhenti, dan nyawa tak tergantikan.
Minggu: 25 Muharram 1447 H/20 Juli 2025 M
Ali Muhyiddin Qara Daghi, Presiden Persatuan Cendekiawan Muslim Sedunia
Perlu disebutkan bahwa krisis kekurangan pangan dan penerapan kebijakan kelaparan oleh Israel telah menyebabkan orang-orang turun ke jalan di Gaza. Orang-orang yang kelaparan hidup dalam kondisi kemanusiaan yang memprihatinkan, dan banyak laporan serta gambar mengejutkan yang dipublikasikan tentang kematian bertahap mereka akibat kelaparan.
“Kelaparan” telah menjadi salah satu alat rezim Zionis untuk membunuh 2,4 juta warga Palestina yang tinggal di Gaza, hampir 100.000 di antaranya tewas akibat pengeboman dan penembakan selama dua tahun terakhir. Dalam beberapa bulan terakhir, banyak laporan dan gambar telah dipublikasikan tentang penembakan di antrean makanan di Gaza, yang menurut beberapa laporan, telah merenggut nyawa setidaknya 1.000 orang. (HRY)