IQNA

Azmi Abdul Hamid:

Mekanisme PBB dan Dewan Keamanan Didefinisikan Ulang

14:41 - January 15, 2024
Berita ID: 3479490
IQNA - Ketua Majlis Perundingan Pertubuhan Islam Malaysia menyatakan bahwa meluasnya protes masyarakat dunia dan kebangkitan umat manusia di tingkat global adalah akibat dari badai Al-Aqsa, dan menyatakan bahwa kita harus mendefinisikan kembali mekanisme PBB dan Dewan Keamanan serta hati nurani manusia dalam konteks perlawanan Palestina di lembaga-lembaga tersebut.

Menurut Iqna, mengutip Humas Majma’ Jahani Taqrib Mazahib Islam, Maulana Azmi Abdul Hamid, Ketua Majlis Perundingan Pertubuhan Islam Malaysia (Mapim), Minggu pagi, 14 Januari, pada konferensi internasional “Badai Al-Aqsa dan Kebangkitan Hati Nurani Manusia”, mengacu pada perlawanan bangsa Palestina menyatakan: “Pertama-tama, rakyat Palestina ingin membebaskan diri dari pendudukan Zionis, dan kaum tertindas menentang kaum arogan. Faktanya, perjuangan rakyat Palestina adalah konfrontasi antara keadilan dan ketidakadilan”.

Dia menambahkan, Badai Al-Aqsa adalah akibat dari 75 tahun pendudukan Zionis, yang mengubah aturan interaksi dan mengungkapkan wajah Israel yang sebenarnya dan menentang normalisasi hubungan dengan Zionis.

Merujuk pada dampak Badai Al-Aqsa terhadap martabat dan hati nurani manusia, Azmi Abdul Hamid menyatakan bahwa meluasnya protes masyarakat dunia dan kebangkitan umat manusia di tingkat global adalah akibat dari badai Al-Aqsa ini.

Di penghujung, ia menyatakan bahwa mekanisme Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Dewan Keamanan harus didefinisikan ulang dan hati nurani manusia harus didefinisikan ulang dalam kerangka perlawanan di organisasi-organisasi ini.

Pemikir India: Pilih antara kemunafikan dan perlawanan

Salman Nadvi, seorang pemikir India, juga menghadiri konferensi ini dan menyatakan: “Hari ini kita berkumpul dalam konferensi besar mengenai Masjid Al-Aqsa, Quds, Gaza dan Palestina.”

Ia mengisyaratkan Mi’raj Nabi Muhammad (saw) pada tahun 10 Hijriah. Menurutnya, peristiwa ini sebagai risalah bagi seluruh umat manusia dan menyatakan: “Nabi (saw) adalah sebuah hujjah bagi seluruh umat manusia.”

سلمان ندوی، اندیشمند هندی

Dalam kelanjutan pidatonya, pemikir India ini menunjuk pada perjuangan bangsa Palestina dan perlawanan terhadap rezim Zionis di Gaza. Ia mengatakan: “Saat ini, orang-orang yang sangat berani dan heroik telah berdiri untuk menghancurkan Zionis, dan Insya Allah mereka akan menang.”

Ketika berbicara kepada negara-negara Arab di wilayah tersebut, ia menyatakan: “Anda harus berdiri di samping kemunafikan dan ketidakpercayaan serta rezim Zionis, atau Anda harus berdiri di samping umat Islam dan pejuang perlawanan.”

Nadvi menambahkan, daerah ini suatu hari akan menjadi kuburan Amerika dan hari ini kuburan Zionis, dan Hamas, Jihad dan perlawanan Islam akan meraih kemenangan.

Ia menekankan bahwa Zionis telah gagal di Gaza. “Itulah sebabnya mereka membalas dendam terhadap perempuan dan anak-anak karena mereka marah atas kekalahan besar yang mereka derita. Kami telah melihat keajaiban sejak hari pertama dan kemenangan akhir pasti akan datang,” ucapnya.

Konferensi internasional pertama "Badai Al-Aqsa dan Kebangkitan Hati Nurani Manusia" dimulai Minggu pagi ini, 14 Januari, di Aula Darya Noor Hotel Parsian Esteghlal di Teheran dengan dihadiri lebih dari seratus ulama terkemuka dunia Islam bersama para bertujuan untuk menjelaskan Jihad masyarakat Gaza. Pembicara khusus konferensi internasional ini adalah Hujjatul Islam Seyed Ebrahim Raisi, Presiden negara Iran. (HRY)

 

4193836

captcha