Angka dalam Alquran
Penggunaan angka dipertimbangkan dalam semua aspek kehidupan dan sains, dan terutama pada periode saat ini ketika angka sebagai mikro-data telah menarik perhatian banyak ilmuwan.
Alquran juga telah menarik perhatian manusia dengan menghitung dan menjumlah dalam banyak ayat:
وَإِنَّ یوْمًا عِنْدَ رَبِّک کأَلْفِ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّونَ
“Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu”. (QS. Al-Hajj: 47)
Demikian juga telah membawa manusia ke elemen waktu yang mengarah pada jam, hari, bulan, dan tahun:
هُوَ الَّذِی جَعَلَ الشَّمْسَ ضِیاءً وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِینَ وَالْحِسَابَ
“Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya. Dialah pula yang menetapkan tempat-tempat orbitnya agar kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). “ (QS. Yunus: 5) Tanggal didasarkan pada sirkulasi bulan dan matahari alami serta universal.
Angka-angka yang disebutkan dalam Alquran mencakup 30 bilangan bulat, yang beberapa darinya telah diulang berulang kali, dan dengan kalkulasi angka 950 yang disebutkan secara implisit:
فَلَبِثَ فِیهِمْ أَلْفَ سَنَةٍ إِلَّا خَمْسِینَ عَامًا
“Maka dia tinggal bersama mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahun”. (QS. Al-Ankabut : 14), 31 bilangan Bulat dan 8 bilangan Rasional.
Angka -angka yang digunakan dalam kumpulan ayat dan riwayat adalah dua jenis; kategori pertama, bermisteri dan kategori kedua tanpa misteri. Angka-angka tanpa misteri, misalnya, adalah ketika dikatakan bahwa salat harus dilaksanakan dalam beberapa kali dan masing-masing dalam beberapa rakaat atau jumlah nafilah adalah beberapa rakaat; ungkapan lima dalam surah Al-Anfal ayat 41 berarti numerik seperlima:
وَاعْلَمُوا أَنَّمَا غَنِمْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَأَنَّ لِلَّهِ خُمُسَهُ
“Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima”
Tetapi beberapa angka dalam beberapa ayat seperti nomor 5, 7, 14, dan 40 memiliki kode dan misteri; misalnya, kita membaca dalam surah At-Taubah:
اسْتَغْفِرْ لَهُمْ أَوْ لَا تَسْتَغْفِرْ لَهُمْ إِنْ تَسْتَغْفِرْ لَهُمْ سَبْعِينَ مَرَّةً فَلَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَهُمْ
“(Sama saja) engkau (Muhammad) memohonkan ampunan bagi mereka atau tidak memohonkan ampunan bagi mereka. Walaupun engkau memohonkan ampunan bagi mereka tujuh puluh kali, Allah tidak akan memberi ampunan kepada mereka.” Disini yang dimaksud bukanlah angka 70, melainkan tanda banyak.
Adapun angka tersebut memiliki atau tidak memiliki misteri harus dicari melalui ayat dan riwayat; misalnya, angka tujuh dijelaskan sehubungan dengan tujuh langit:
الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ طِبَاقًا
“Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis” (QS. Al-Mulk: 3) dan juga terkait dengan tujuh putaran tawaf rumah Allah atau tujuh kali Sai shafa dan marwa. (HRY)
