“Pameran ini akan diselenggarakan dengan maksud mengembangkan industri halal di Jepang dan menambah saham perusahaan-perusahaan Jepang di pasar-pasar Islam,” demikian laporan IQNA, seperti dikutip dari Kantor Berita “Halal Media Japan”.
Topik pameran ini adalah “Pengembangan Dunia Tanda Halal Jepang dan Pembangunan Nasional Industri Halal”, yang akan diselenggarakan pada tanggal 26 dan 27 bulan November mendatang, dengan dihadiri oleh para delegasi dari pelbagai dunia di Tokyo.
Menurut statistik, masuknya para wisatawan muslim ke Jepang sejak tahun 2004-2013 mengalami kenaikan 7% dan diprediksikan bahwa sampai tujuh tahun kedepan kenaikan ini akan mencapai 18%.
Jepang setahun yang lalu telah berupaya mengembangkan kepariwisataan Islam dan menarik para wisatawan muslim ke negaranya dan telah mengangkat peringkatnya dalam kepariwisataan Islam dari 40 ke 50.
Di antara langkah-langkah Jepang untuk memperluas industri pariwisata halal adalah penyelenggaraan seminar halal tentang makanan dan produksi-produksi halal, hijab, metode interaksi dengan para pelancong muslim, dan juga pendirian restoran-restoran halal, penyajian makanan-makanan halal di restoran, mempermudah hukum pengeluaran visa untuk para pelancong muslim, dan membikin musala di hotel-hotel dan tempat-tempat pariwisata.
Islam di Jepang
Islam masuk di negara ini dalam dekade 1920 dengan revolusi Rusia dan masuknya para pendatang muslim Turki dari Rusia ke Jepang.
Pada dekade 1930 jumlah muslim Jepang mencapai 1000 orang.
Gelombang lain dari para pendatang muslim pada dekade 1980 dari negara Iran, Pakistan, Bangladesh menuju Jepang dan selanjutnya jumlah kaum muslimin negara ini semakin bertambah.
Sekarang ini kaum muslimin kurang lebih berjumlah 120 ribu orang dari populasi 127 juta yang membentuk negara Jepang, yang merupakan 10 negara terpadat dunia.