IQNA

Mengaitkan Tindakan Terorisme dengan Kaum Muslimin Merupakan Konspirasi Musuh-Musuh Islam

14:03 - August 21, 2007
Berita ID: 1573996
Hari ini musuh-musuh Islam berusaha dengan berbagai cara untuk mencegah tersebarnya Islam ke berbagai belahan bumi dunia dengan menghubungkan berbagai tindakan terorisme dengan Islam dan kaum muslimin
Syeikh Ali Subaity, Imam Jumat salah satu mesjid di Kanada dalam wawancaranya dengan Iqna mengatakan hal itu dan menambahkan, bahwa kaum muslimin harus lebih cerdas dengan sebelum-belumnya dan mempertahankan persatuan dan kesatuan menghadapi bebagai konspirasi musuh anti Islam. Berkenaan dengan aliran wahhabi di dunia saat ini, menurutnya, sebenarnya aliran wahhabi adalah hasil konspirasi para imprealisme barat, khususnya Amerika dan Inggris dalam rangka menyulut perpecahan di kalangan kaum muslimin. para pemimpin wahhabi sejak zaman dahulu kala hingga saat ini selalau mendirikan mesjid-mesjid di mana-mana dalam rangka menyebarkan kebencian pada Syiah dang mengajak kaum muslimin untuk anti terhadap Syiah . Karenanya para intelektual dan tokoh kaum muslim hendaknya membendung gerakan kelompok dan aliran ini. Berkenaan dengan program baru Amerika di Timur Tengah ia menjelaskan, bahwa yang diinginkan oleh Amerika adalah dengan isu pembentukan timur tengah baru sebenarnya adalah cara lain dari upaya Amerika untuk memerangi akidah kaum muslimin. Amerika dengan dukungannya atas rezim Zionisme Israel selain ingin mengubah peta politik timue tengah mereka juga berkeinginan untuk menipu masyarakat awam dan menghabiskan esensi ajaran Islam dari akarnya, karenanya sekali lagi, ujarnya kaum muslimin haruslah selalu menajga persatuan dan kesatuan dalam rangka menggagalkan konspirasi yang mereka canangkan ini. Subaiti menambahkan: tidak bisa dipungkiri, bahwa Timur Tengah adalah pusat Islam dan tidak bisa dipisahkan dari identitas kaum muslimin dunia, dimana pun mereka berada. Imam mesjid berdarah Lebanon ini juga menyebutkan, bahwa banyak masyarakat Eropa yang berdasarkan lahiriah Islam yang miskin dan penuh kekurangan mendeskrepsikan Islam dengan tidak benar. Ia juga memberikan kesaksian, bahwa banyak kaum muslimin yang berhijrah ke Eropa dan melupakan tradisi serta budaya keislaman, mereka hendaknya disadarkan, bahwa budaya dan tradisi Islam jauh lebih baik dari apa yang mereka dapatkan dari tradisi dan budaya barat. Tak kurang pula sebagian negara dan pemerintah yang menjadi penghalang tersebarnya islam secara efektif dan luas dengan pelarangan pembangunan pusat-pusat kajian, padahal mereka menghabiskan milyaran dana untuk menyebarkan pemikiran anti Islam, tambahnya. Pada akhir wawancaranya Ia menegaskan akan kewajiban para tokoh dan intelektual muslim untuk menerangkan ajaran Islam sebagai pedoman hidup yang benardengan berbagai cara dan metode melalui simposium, seminar, konfrensi, sarasehan dan sejenisnya serta mengupayakan adanya pertukaran pemikiran dengan para tokoh berbagai negara khususnya Eropa. Imam Subaiti saat ini di Kanada menjadi aktifis di Majalah Shada Asy Syarq yang terbit dua mingguan, selain itu ia juga menerbitkan sebuah buka dengan judul "Positif dan Negatif dari Hijrah" 156810
captcha