Imam shalat jum’at telah mengutuk serangan teroris baru-baru ini di Damaskus, dengan mengatakan "perlawanan total terhadap setan dan pemeras" adalah satu-satunya pilihan yang pantas dilakukan pemerintah
dan bangsa Suriah.
Ayatollah Seyyed Ahmad Khatami mengatakan, pemboman yang terjadi pada hari Rabu semata-mata ditujukan untuk mengacaukan pemerintahan dan bangsa Suriah.
Ledakan yang terjadi di markas Keamanan Nasional Suriah tersebut telah menewaskan Menteri Pertahanan Dawoud Rajiha, wakilnya Assef Shawkat dan Asisten Wakil Presiden Hassan Turkmani. Jendral Keamanan Nasional Hisyam Ikhtiyar yang mengalami luka serius, juga dinyatakan meninggal pada hari Jumat.
Teroris The Free Syrian Army mengaku bertanggungjawab atas serangan itu. Juga telah memperingatkan akan terjadi serangan-serangan berikutnya di ibukota dalam beberapa hari mendatang.
Ayatullah Khatami mengatakan Suriah telah memberikan dukungannya terhadap gerakan perlawanan Hizbullah Libanon yang erat hubungannya dengan pemerintahan Islam.
Dia mengatakan Amerika Serikat, Inggris, Uni Eropa, negara persekutuan Arab dan beberapa Negara tetangga Suriah telah membentuk lingkaran persengkongkolan terhadap negara yang dilanda krisis.
Ulama-ulama senior juga mengutuk keras atas pembantaian tragis terhadap umat Islam di Myanmar dan pemerintah dituntut bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut.
Lebih jauh dia menyerukan kepada badan-badan internasional, khususnya Organisasi Kerjasama Islam, untuk bertindak dan menangani peristiwa pembunuhan massal tersebut.
Perkembangan terakhir dilaporkan, umat Islam di Myanmar berada dalam keadaan yang memprihatinkan.
Sejumlah 650 dari hampir satu juta warga Muslim Rohingya telah tewas pada 28 Juni dalam bentrokan yang terjadi di wilayah barat Rakhine. Sementara 1.200 lainnya hilang dan 80.000 lebih terlantar.
Sumber: Press TV
1057752