IQNA

Sambutan Luas Acara Isra’ dan Mi’raj di Indonesia

8:32 - May 25, 2015
Berita ID: 3307351
INDONESIA (IQNA) - Acara peringatan Isra’ dan Mi’raj Rasulullah Saw diselenggarakan di Indonesia, dengan dihadiri 30 ribu kaum muslimin Indonesia.

Menurut laporan IQNA, seperti dikutip dari Konsultan Kebudayaan Iran di Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Agama Indonesia disamping hadir dalam acara Isra’ dan Mi’raj di gedung kepresidenan bersama Presiden Negara Indonesia, (22/5), juga hadir dalam acara serupa di bundaran Monas, dengan topik Majelis Dzikr Nur al-Musthafa (Saw).
Acara ini diselenggarakan dengan dipimpin oleh Habib Hasan bin Ja’far Assegaf, salah seorang ulama Indonesia dan 30 ribu umat muslim hadir dalam acara ini.
Menteri Agama Indonesia dalam acara ini mengingatkan akan hakikat Isra’ dan Mi’raj Rasulullah (Saw) dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsha di Palestina dan selanjutnya ke Sidratul Muntaha.
“Dalam Isra’ dan Mi’raj ada dua tahapan, yakni tahap horizontal dan vertikal, perintah untuk mendirikan salat ditegaskan dalam masalah ini,” ucapnya.
Saifuddin Menambahkan, kami tidak hanya melaksanakan salat saja; kita harus mendirikan salat. Ada dua bagian dalam salat, pertama, hablu minallah (tali dari Allah) sebagai kepatuhan kita di hadapan Tuhan dan kedua hablu minal ‘alam, yakni tanggung jawab kita sebagai seorang khalifah di muka bumi.
Lukman Hakim Saifuddin dengan mengisyaratkan poin yang dituturkan tentang salat dalam surah al-Ma’un menegaskan, Al-Quran dalam surah ini menyebut sia-sia salatnya seseorang yang tidak melakukan kewajiban ini dengan serius dan melakukannya dengan riya’ atau tidak memperhatikan orang-orang yang membutuhkan dan bahkan sampai melaknat mereka.
“Keistimewaan Islam di sini, yaitu disamping merupakan sarana untuk komunikasi dan ibadah dengan Allah; juga merupakan sarana untuk membantu masyarakat,” ucapnya.
Menurut Syiah, 27 Rajab adalah hari pengangkatan Rasulullah Saw. Namun, menurut Ahlussunnah hari ini adalah hari Mi’raj dan kejadian Isra’.

3306673

Kunci-kunci: budaya islam
captcha