Menurut laporan IQNA, seperti dikutip dari situs Bloomberg, himbauan ini akan diumumkan pada hari Senin (17/8), di kota Istanbul, Turki dan dalam sebuah pertemuan dua hari.
Syaikh Shaban Ramadhan Mubajje, Grand Mufti Uganda dalam hal ini mengatakan, Islam mengajarkan kita bahwa sesungguhnya manusia di atas muka bumi adalah penanggung jawab dan penjaga segala hal yang telah diberikan kepadanya.
“Oleh karenanya, manusia harus memastikan untuk melakukan setiap kinerja yang memungkinkan untuk menjaga bumi dan perubahan tempat yang lebih baik bagi para generasi mendatang,” tambahnya.
Dalam himbauan ini, semua sekolah-sekolah Islam dan masjid-masjid di seluruh penjuru dunia diminta supaya menjalankan peran bahwasanya Islam dapat melawan perubahan-perubahan iklim.
Demikian juga, himbauan ini mengajak negara-negara kaya supaya mengurangi produksi gas-gas rumah kaca dan membantu manusia-manusia yang terciderai, yang terkena perubahan iklim, seperti pasang surut laut, badai besar dan kekeringan panjang.
Himbauan ini, yang mewakili satu milyar enam ratus juta Muslim di seluruh dunia menegaskan kelaziman akhlak untuk mengurangi polusi, yang dihasilkan dari produksi gas-gas kaca dan menghalau dampak-dampak perusakan di atas air dan udara.
Musim panas lalu juga, Paus Fransiskus, pemimpin satu miliar dua ratus juta umat Kristen Katolik dunia, dengan mengeluarkan sebuah memo 181 halaman, meminta pengurangan serius dampak-dampak perusak bahan bakar fosil untuk mencegah kerusakan bumi.