“Musuh yang bodoh dan picik itu gagal mencapai tujuannya,” ujar Imam Khamenei. “Masa depan akan membuktikan bahwa kemajuan militer dan ilmiah kita akan terus bergerak dengan momentum yang lebih besar daripada sebelumnya menuju cakrawala yang tinggi, insyaAllah.”
Bangsa yang Berkabung, Bangsa yang Terus Melangkah
Dalam pesannya kepada bangsa Iran yang mulia, Sang Pemimpin menyampaikan belasungkawa yang dalam atas gugurnya para tokoh terbaik bangsa, di antaranya komandan-komandan seperti Bagheri, Salami, Rashid, Hajizadeh, dan Shadmani, serta para ilmuwan nuklir seperti Tehranchi, Abbasi, dan lainnya.
Imam Khamenei mengakui bahwa kehilangan ini merupakan pukulan berat bagi bangsa mana pun, namun ia menekankan bahwa para syuhada ini telah memilih jalan pengorbanan yang mulia, dan kini telah mencapai kedudukan yang diidam-idamkan oleh para pecinta pengorbanan sejati.
“Selamat kepada mereka,” ujar Pemimpin Tertinggi, “karena telah meraih cita-cita luhur para pencinta kesyahidan.”
Kekuatan Iran Terletak pada Iman, Persatuan, dan Tujuan
Ayatullah Khamenei menyoroti tiga hal positif yang muncul dari tragedi besar ini:
Keteguhan luar biasa dari keluarga yang ditinggalkan, yang menunjukkan kesabaran dan ketangguhan spiritual yang langka;
Stabilitas lembaga-lembaga militer dan ilmiah, yang terus berfungsi tanpa terguncang meski kehilangan pemimpin mereka;
Persatuan dan keteguhan menakjubkan bangsa Iran, yang berdiri kokoh sebagai satu tubuh menghadapi musuh.
“Inilah tanda dari bangsa yang berakar pada prinsip-prinsip Ilahi dan kehendak yang tak tergoyahkan,” tegas Sang Pemimpin.
Agresi Rezim Zionis adalah Kesia-siaan
Imam Khamenei secara langsung menyebut rezim Zionis sebagai dalang dari aksi teror ini, menyebutnya sebagai “rezim yang jahat dan kriminal, musuh keji dan bengis bangsa Iran.”
Namun beliau menekankan bahwa tindakan itu hanyalah cerminan dari keputusasaan dan kedangkalan strategi musuh-musuh Iran.
“Mereka sedang memukul besi yang dingin,” ujar beliau, mengisyaratkan bahwa segala upaya untuk melemahkan Republik Islam akan berakhir sia-sia.
Seruan Tanggung Jawab Nasional
Dalam pesannya, Pemimpin Tertinggi menggariskan visi tanggung jawab kolektif bagi seluruh elemen masyarakat Iran:
Para ilmuwan dan akademisi dituntut mempercepat langkah kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
Para penulis dan orator wajib menjaga martabat dan kehormatan bangsa.
Para komandan militer harus terus memperkuat keamanan dan pertahanan nasional.
Para pejabat eksekutif harus bekerja sungguh-sungguh dan menyelesaikan tugas negara secara tuntas.
Para ulama dan pemuka agama harus memberi bimbingan spiritual serta menanamkan ketenangan dan keteguhan dalam masyarakat.
Khususnya para pemuda, diminta menjaga semangat revolusioner dan kesadaran perjuangan dalam diri mereka.
Doa dan Salam Terakhir
Menutup pesannya, Ayatullah Khamenei menyampaikan salam kepada bangsa Iran dan mendoakan seluruh syuhada—baik pemuda, wanita, maupun anak-anak—yang telah gugur dalam membela tanah air dan kehormatan Islam.
“Salam sejahtera bagi para pemuda syahid, wanita dan anak-anak yang gugur syahid, seluruh syuhada, serta para pelayat mereka,” ujar Pemimpin Tertinggi. “Semoga rahmat dan salam Allah tercurah atas kalian.” (HRY)
Sumber: arrahmahnews.com