Menurut laporan IQNA, seperti dikutip dari Chicago Tribune, kurang lebih seribu orang dari masyakarat Naperville di propinsi Illinois Amerika mengunjungi markas Islam kota ini guna menelaah pamflet-pamflet tentang pokok-pokok ideologi Islam, untuk mendapatkan informasi terkait kontribusi Arab dan kaum muslim akan ilmu dan seni.
Sayid, salah seorang imigran India dan muslim terkait hal ini mengatakan, tidak hanya sekedar kunjungan para non muslim ke markas ini yang menyebabkan saya gembira, namun sebuah kesempatan untuk berbicang-bincang tentang keyakinan mazhabnya dan kesalahpahaman tentang Islam dan praduga probabilitas para pengunjung para non muslim tentang Islam lebih membuat saya gembira.
"Program ini merupakan sebuah panggung besar untuk berbicang-bincang dengan masyarakat mengenai esensi muslim dan mereka juga termasuk bagian dari masyarakat,” ucapnya.
Sayyid mengungkapkan, program ini dirancang dengan tujuan dialog antar agama dalam masyarakat.
"Meski aksi-aksi mengerikan dilakukan dengan atas nama Islam, namun Islam memiliki pokok-pokok dasar untuk perdamaian. Banyak sekali para korban tindakan jahat ini adalah muslim, yang menolak ideologi ekstremisme,” tambahnya.
Sepanjang penyelenggaraan acara ini, Rizwan Ali, salah seorang pengajar SMA, sebelum melaksanakan salatnya di markas Islam Naperville mengatakan, bahwa ia dan penduduk setempat dengan penyelenggaraan acara ini hendak menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar terorisme, kekerasan terhadap para wanita, undang-undang syariat, nikah dengan non muslim, tolok ukur busana Islam, pekerjaan-pekerjaan halal dan selainnya.