Al-Forat News melaporkan, pertemuan Internasional ke-12 tentang memerangi kekerasan terhadap perempuan dilaksanakan Sabtu pagi (19/9), dengan dihadiri perwakilan diplomatik dan tokoh-tokoh pemerintah di kantor Ammar Hakim, Ketua Koalisi Irak.
Ammar Hakim dalam pertemuan ini, dengan menyatakan bahwa Sayyidah Zainab (as) mengubah ikatan-ikatan menjadi simbol kebebasan dan penahanan menjadi sebuah mimbar untuk membela hak, mengatakan: “Keadilan terhadap perempuan adalah salah satu prinsip manusia dan Islam.”
Dia dengan mengungkapkan keprihatinan perlakukan kekerasan terhadap perempuan aktivis hak asasi manusia dan penggunaan senjata untuk membungkam suara oposisi, mengatakan: “Kekerasan terhadap perempuan adalah hal yang aneh dan jauh dari budaya Islam dan Arab kita, kecuali kediktatoran dan terorisme.”
Lebih lanjut Hakim menyerukan pembentukan bank perempuan dan pinjaman untuk perempuan pengusaha, serta menekankan perlunya mendukung aktivis perempuan sipil.
“Kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan adalah kenyataan yang menyakitkan. Kami memiliki tanggung jawab bersama untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan,” kata Jeanine Antoinette Hennis-Plasschaert, kepala dewan perwakilan PBB di Irak. (hry)