Pembiayaan; Jalur Masuk yang Aman untuk Berpengaruh dalam Dunia Islam
IQNA melaporkan, di dunia, khususnya dunia Islam, tiga negara, Iran, Arab Saudi dan Turki, diakui sebagai negara Islam terkemuka. Meski peran negara seperti Mesir (sebagai tuan rumah salah satu universitas Islam terbesar di dunia, Universitas Al-Azhar) tidak bisa diabaikan, tiga negara Arab Saudi (sebagai tempat kelahiran Islam dan penyebar Islam Ahlussunnah) dan Iran (sebagai negara Islam Syiah terbesar) dan Turki (pemerintah dengan Islam sekuler) mencoba mempengaruhi negara-negara Islam lainnya secara budaya dan ideologis.
Sejak awal 1990-an, ketika negara-negara Asia Timur menjadi kekuatan ekonomi yang berkembang di kawasan itu, situasi negara-negara Islam di kawasan itu sedikit berubah. Bersama dengan negara-negara seperti Korea Selatan, negara-negara Asia Timur dengan penduduk Muslim (Malaysia, Indonesia dan Brunei) telah berupaya untuk menjadikan diri mereka sebagai negara ekonomi terdepan di dunia sejalan dengan hukum Islam, seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat dan meluas. Dengan kata lain, berbeda dengan Iran, Arab Saudi dan Turki yang berada di bidang wacana Islam, negara-negara tersebut memilih bidang ekonomi.
Malaysia merupakan salah satu negara di kawasan Asia Timur yang sistem pembiayaan syariahnya telah berusia lebih dari 50 tahun.
Model pembiayaan Islam di Malaysia adalah salah satu sistem perbankan Islam paling maju di dunia dan tujuan utamanya adalah untuk beroperasi secara paralel dengan sistem keuangan konvensional di negara ini.
Indonesia, sebagai negara Islam terbesar dan terpadat, tidak ketinggalan jauh.
Beberapa bulan lalu, Menteri Keuangan RI, dengan menekankan 5,2 persen dampak tahunan ekonomi Islam terhadap ekonomi dunia, mengatakan bahwa Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, akan mengembangkan ekonomi Islam dan bahkan menjadi pusat ekonomi dan keuangan Islam dunia. Demikian juga bermain di sektor ini memiliki kapasitas yang besar dan pemerintah Indonesia telah menyiapkan rencana ekonomi yang komprehensif berdasarkan hukum Islam 2019-2024. Populasi Muslim yang besar di negara ini telah menciptakan potensi besar bagi pertumbuhan sistem keuangan Islam; Sampai-sampai bank dan lembaga keuangan asing non-syariah juga berusaha bekerjasama dan berinvestasi di sana.
Oleh karena itu, kedua negara Islam Malaysia dan Indonesia berusaha menunjukkan pengaruhnya melalui ekonomi di dunia Islam dan sekitarnya, dan dalam situasi di mana negara-negara Islam lainnya bersaing keras untuk mempengaruhi dunia Islam melalui sarana budaya dan sosial, kedua negara ini telah memilih risiko yang lebih kecil untuk memublikasikan ideologi-ideologi Islam. (hry)
