IQNA

Aspek Pendidikan Basmalah

17:34 - April 06, 2022
Berita ID: 3476671
TEHERAN (IQNA) - Salah satu persoalan yang ditekankan dalam pendidikan agama adalah bahwa segala sesuatu harus dimulai dengan Basmalah; oleh karena itu, amalan yang dibarengi dengan nama Allah memiliki awal dan akhir yang lebih baik daripada perbuatan yang tidak disertai dengan menyebut nama Allah.

Ayatullah Mohsen Qaraati, seorang penafsir Alquran dan pemilik tafsir Noor, telah menjawab pertanyaan mengapa ajaran agama menekankan bahwa kita harus memulai segala sesuatu dengan nama Allah swt.

Dalam hadits, kita membaca: “Ucapkan "Bismillah" untuk semuanya, bahkan di meja, jika Anda mengubah jenis makanan, ucapkan lagi "Bismillah".” (Bihar, jild. 63, hal. 421)

Orang yang menyembah Allah juga di semua perbuatannya memiliki nama dan logo Tuhan; baik itu kecil maupun besar. Nabi Ibrahim (as) berkata: “Salatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Tuhan semesta alam. “Inna Shalati wa Nusuki wa Mahyaya wa Mamati lillahi Rabbi al-Alamin” (QS. Al-An'am: 162)

Alquran berbicara kepada Nabi Muhammad (saw) dengan mengatakan: Ingatlah Tuhanmu juga di awal pekerjaan. “Bacalah apa yang Allah wahyukan kepadamu dengan terlebih dahulu menyebut nama Tuhanmu” (QS. Al-Alaq: 1). Dan juga setelah selesai, mulailah pekerjaan lain, yang ada di jalan keridhaan tuhanmu, “Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”. (QS. Al-Insyirah: 7-8)

Perlu dicatat bahwa Ayatullah Mohsen Qaraati (lahir 1945) adalah seorang ulama Iran dan mufasir Alquran yang berusia 77 tahun. Dia telah menulis 10 jilid tafsir Noor. Selama lebih dari 40 tahun, ia telah membacakan konsep dan pokok-pokok Alquran dalam bahasa yang sederhana dan menarik dengan tampil di sebuah program televisi yang disebut "Pelajaran-pelajaran dari Alquran". Sekitar 61 jilid karya Ayatulah Mohsen Qaraati telah diterbitkan dalam berbagai topik. (HRY)

 

 

captcha