Menurut laporan IQNA seperti dilansir okezone.com, majalah gaya hidup yang berbasis di New York, Amerika Serikat, Conde Nast Traveller pernah memasukkan Masjid Pink dalam nominasi destinasi wisata terbaik 2020 yang wajib dikunjungi.
Masjid Pink masyhur dengan kombinasi warna yang unik dan menakjubkan. Berkat kombinasi unik dari jendela kaca patri dan mosaik, keindahan tempat ini sempat dijadikan artikel berjudul 'Situs suci yang indah di seluruh dunia' dan diterbitkan pada 30 April.
Melansir artikel Tehran Times, Masjid Nasir Al-Mulk dibangun pada 1888 Masehi. Masjid ini dirancang khusus untuk memanfaatkan cahaya pagi dari matahari yang masuk melalui jendela.
Cahaya ini menciptakan efek pelangi dan menyoroti ubin serta permadani bernuansa permata di bagian dalam.
Alasan penamaan Masjid Pink?
Nasir Al-Mulk adalah salah satu masjid yang paling banyak difoto di Iran selatan. Monumen peninggalan abad ke-19 ini sebenarnya adalah kolaborasi dari sejarah, arsitektur dan seni.
Nama Masjid Pink diambil dari banyaknya warna merah muda yang mendominasi halaman dan eksteriornya. Nasir Al-Mulk memiliki susunan cermin halus dan stuccowork, yang terjalin dengan desain arabic dan tilework.
Paduan sejarah dan seni
Masjid Pink dipenuhi dengan pilar berukir dan polikrom yang dibuat dengan mewah. Aula tempat doa tampak indah ketika diterangi cahaya melalui jendela-jendela kaca besar.
Desain nuansa Arab dan lantai yang didominasi oleh warna biru membentuk suasana damai bagi para pengunjung. Khususnya ketika para pengunjung bercermin di kolam yang luas namun namun dangkal yang terletak di halaman.
Refleksi cahaya melalui lembaran kaca patri, pilar berukir yang melimpah, dan faience polikrom yang dibuat dengan mewah adalah beberapa elemen yang meningkatkan keindahan ruang salat masjid.
Jika pengunjung ingin mengambil gambar indah masjid ini, sangat dianjurkan untuk datang sedini mungkin di pagi hari. Anda akan melihat ruang sholat diterangi cahaya melalui bingkai kaca warna-warni.
Nama masjid ini diberikan setelah pedagang di era Qajar Mirza Hasan Ali (Nasir al-Molk) memerintahkan pembangunannya. Mereka menjalin kerjasama erat dengan desainer Mohammad Hasan-e Memar dan arsitek Mohammadreza Kashisaz Shirazi. (HRY)