Menurut IQNA, pemimpin tertinggi revolusi dalam pernyataannya dalam pertemuan dengan rakyat provinsi Azarbaijan Timur mengacu pada tiga surah Jin ayat 16, surah Al-Anfal ayat 60 dan surah Ali Imran ayat 119, yang dalam artikel ini mengkaji poin-poin dan tafsir surah Ali Imran ayat 119.
Pemimpin tertinggi revolusi mengatakan dalam sebagian pernyataannya, dengan mengutip sebagian dari ayat ini, mengatakan: “Perkembangan-perkembangan inilah yang membuat musuh marah, membuat musuh murka. Alquran mengatakan: “Qul muutuu bi ghaidzikum”; Ini diterjemahkan oleh almarhum syahid [Beheshti] [dan berkata]: "Matilah kamu karena kemarahan ini"! Ini adalah terjemahan dari ayat Alquran, Muutuu bi ghaidzikum. Musuh menjadi marah, kesal; tindakan mereka adalah tindakan marah, kata-kata mereka adalah kata-kata murka. Apa pun yang memperkuat Iran akan mengecewakan mereka; Mengapa? Karena mereka tahu bahwa jika Iran menjadi kuat, konspirasi melawan Iran akan menjadi tidak efektif; oleh karena itu, mereka tidak ingin Iran menjadi kuat. "Apa pun yang membuat kita kuat membuat mereka gugup, kesal."
«هَا أَنْتُمْ أُولَاءِ تُحِبُّونَهُمْ وَلَا يُحِبُّونَكُمْ وَتُؤْمِنُونَ بِالْكِتَابِ كُلِّهِ وَإِذَا لَقُوكُمْ قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا عَضُّوا عَلَيْكُمُ الْأَنَامِلَ مِنَ الْغَيْظِ قُلْ مُوتُوا بِغَيْظِكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ»
“Beginilah kamu, kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukai kamu, dan kamu beriman kepada kitab-kitab semuanya. Apabila mereka menjumpai kamu, mereka berkata "Kami beriman", dan apabila mereka menyendiri, mereka menggigit ujung jari antaran marah bercampur benci terhadap kamu. Katakanlah (kepada mereka): "Matilah kamu karena kemarahanmu itu". Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi hati.” (HRY)