Doa Sahar adalah sebutan umum untuk doa-doa yang dibacakan di waktu sahur bulan Ramadhan. Yang paling terkenal adalah doa yang dikutip oleh Imam Ridha (as) dari Imam Baqir (as) dan dimulai dengan kalimat,
اللَّهُمَّ إِنِّی أَسْأَلُک مِنْ بَهَائِک بِأَبْهَاهُ وَ کلُّ بَهَائِک بَهِی
“Ya Allah, aku memohon kemegahan-Mu semegah-megahnya, dan seluruh kemegahan-Mu adalah megah.” Doa ini ditemukan dalam sumber-sumber lama seperti "Iqbal al-A’mal" dan umat Islam membacanya di waktu sahar bulan Ramadhan.
Di salah satu bagian dari doa ini disebutkan bahwa
اللَّهُمَّ إِنِّی أَسْأَلُک مِنْ رَحْمَتِک بِأَوْسَعِهَا وَ کلُّ رَحْمَتِک وَاسِعَةٌ اللَّهُمَّ إِنِّی أَسْأَلُک بِرَحْمَتِک کلِّهَا
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu (sedikit) dari rahmat-Mu demi rahmat-Mu yang terluas, sedangkan seluruh rahmat-Mu adalah luas. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu demi seluruh rahmat-Mu.”
Bagian ini, seperti semua bagian dari doa ini, berisi tiga kalimat; Kalimat pertama adalah permohonan rahmat, kalimat kedua merupakan gambaran luasnya rahmat Allah, dan kalimat ketiga merupakan permohonan dari Allah atas rahmat-Nya yang luas.
Di sini, permintaan yang telah diajukan, menunjukkan rahmat dan kasih sayang Tuhan dalam tindakan, yaitu kita mencari sebuah rahmat yang sampai kepada kita dan kita diberkati oleh-Nya; sebuah rahmat yang jatuh pada diri manusia seperti hujan. Kata "rahmat" berarti semacam pengaruh pada beberapa makhluk.
Makna Rahmat
Manusia terkadang dipengaruhi dan ketika mereka membantu seseorang atau hewan yang tidak berdaya dan membutuhkan, dia membantunya. Keadaan yang tercipta dalam keadaan demikian ini disebut rahmat, karena menyebabkan dia terpengaruh dan mengambil tindakan untuk memenuhi kebutuhan yang ada.
Rahmat dalam arti yang ada di antara manusia, jika dianggap tanpa batasan duniawi, kita dapat mengaitkannya dengan Tuhan. Karena manusia menjadi terpengaruh ketika menghadapi kemiskinan dan ketidakberdayaan orang lain, tetapi Tuhan jauh dari terpengaruh, tetapi ruh rahmat adalah bahwa Dia menanggapi dan menjawab kemiskinan dan kebutuhan orang lain, dan menyelesaikan kebutuhannya.
Siapa yang terliputi dalam rahmat khusus Tuhan?
Telah dikatakan dalam Alquran bahwa rahmat-Ku luas dan meliputi segala sesuatu. Dalam arti, ciptaan dan rahmat Allah tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Namun selain rahmat Tuhan yang luas ini, ada rahmat yang akan dinikmati oleh orang yang memintanya. Rahmat ini untuk seseorang yang telah menemukan kesiapan khusus.
Allamah Thabathabai mengatakan bahwa dalam Alquran, "Rahmat" dan "Maghfiroh/Pengampunan" disebutkan bersama-sama. Menurutnya, maghfiroh harus bermuara pada rahmat, Karena rahmat Allah tidak ada halangan untuk menjadi milik manusia, tetapi penghalang rahmat ada di dalam hati kita sendiri. Penghalang ini adalah dosa dan maksiat. Dan barang siapa yang mampu memanfaatkan ampunan Allah dan bertaubat serta memohon ampunan, semakin besar kapasitas yang diciptakannya dalam dirinya untuk menerima rahmat Allah. Oleh karena itu, pertama-tama, penghalang itu harus disingkirkan melalui pengampunan ilahi, dan kemudian dia harus menerima rahmat khusus dari Tuhan.
Apa yang dijelaskan dalam Doa Sahar mengacu pada aspek rahmat Ilahi ini:
اللَّهُمَّ إِنِّی أَسْأَلُک مِنْ رَحْمَتِک بِأَوْسَعِهَا وَ کلُّ رَحْمَتِک وَاسِعَةٌ اللَّهُمَّ إِنِّی أَسْأَلُک بِرَحْمَتِک کلِّهَا
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu (sedikit) dari rahmat-Mu demi rahmat-Mu yang terluas, sedangkan seluruh rahmat-Mu adalah luas. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu demi seluruh rahmat-Mu”. (HRY)
* Diambil dari kata-kata Hujjatul Islam wal Muslimin Mohammad Soroush Mahallati, profesor tingkat tinggi hauzah, dalam sesi syarah doa sahar.
4051138