Dalam pernyataan resminya, Oxfam menegaskan kembali bahwa pihaknya terus membunyikan alarm atas bencana kemanusiaan yang semakin memburuk di Gaza. Minimnya respons terhadap seruan darurat yang terus-menerus membuat para pekerja kemanusiaan merasa semakin kehilangan harapan.
Oxfam mengonfirmasi bahwa warga Gaza menghadapi krisis yang sangat parah, terutama dalam bentuk malnutrisi dan pencemaran air. Kedua kondisi ini memperparah penderitaan rakyat yang digambarkan Oxfam sebagai “bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.”
Penutupan Perbatasan Memperburuk Bencana
Krisis kemanusiaan di Gaza semakin memburuk secara dramatis akibat penutupan penuh seluruh perlintasan perbatasan yang telah berlangsung selama lebih dari 140 hari. Hal ini terjadi meskipun sebelumnya telah dicapai kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan, yang diingkari oleh pasukan pendudukan.
Pada hari ini, Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza melaporkan bahwa rumah sakit mencatat 10 kematian baru akibat kelaparan dan gizi buruk dalam 24 jam terakhir. Dengan demikian, total korban meninggal akibat kelaparan dan malnutrisi telah mencapai 111 jiwa. (HRY)
Sumber: arrahmahnews.com