IQNA

Saat Malaikat Maut Datang

8:50 - April 11, 2023
Berita ID: 3478249
TEHERAN (IQNA) - Ruh tetap ada setelah kematian seseorang, dan ketika malaikat kematian memanggil, mata Anda tertutup, tetapi pada saat yang sama terbuka ke dunia lain. Ketakutan meliputi seluruh keberadaan Anda.

Ketika Allah swt mengambil ruh dari manusia, mata dan telinga duniawi manusia berhenti berfungsi dan dia melihat juga mendengar dengan mata dan telinga spiritual. Ketika Izrail, malaikat maut, datang untuk mengambil ruh dari manusia, dia berbicara kepada manusia dengan dua cara; Dia berkata kepada beberapa dari mereka, "Wahai si fulan! Tuhanmu mengirimkan salam untukmu." Dia juga mengatakan kepada orang lain, "Hai pendosa! Cukup; bawa kembali ruh" dan sementara itu malaikat mencabut ruh dengan cara yang sulit dibayangkan.

Malaikat maut mengambil ruh beberapa orang dengan tongkat api. Menurut apa yang dikatakan Nabi Muhammad (saw), ada sekelompok orang yang ruhnya akan dicabut dengan tongkat dari api karena melakukan hal-hal buruk dan tidak terpuji.

Golongan pertama dari orang-orang ini adalah mereka yang memakan harta anak yatim. Golongan kedua adalah orang-orang yang memberikan kesaksian palsu dan golongan ketiga adalah para penguasa yang menindas, yaitu mereka yang memerintah rakyat dengan kezaliman.

Alat lain yang digunakan Izrail untuk mengambil ruh seseorang adalah batu Sijjil. Sijjil adalah batu-batu kecil yang diambil dari dasar neraka. Saat Izrail datang untuk mengambil ruh orang jahat, dia mengambil nyawa mereka dengan batu ini.

Setelah ruh meninggalkan tubuh, ia mengetahui tempatnya di akhirat. Jika seseorang beriman, dia melihat tanda-tanda yang baik dan indah; tanda-tanda yang mencerminkan perilaku baik mereka di dunia. Tetapi jika dia telah melakukan hal-hal buruk di dunia, tempat yang buruk akan menantinya.

Jika mengingat hal-hal tersebut akan menimbulkan rasa takut dalam diri seseorang dan dapat menimbulkan ketenangan dalam diri seseorang karena seseorang yang takut akan kejadian tersebut berusaha untuk bertobat dan kembali kepada Allah swt.

Cara lain yang menenangkan hati orang-orang ini adalah doa. Seperti yang disebutkan dalam doa Abu Hamzah Tsumali dan meminta kepada Allah swt:

وَ جُدْ عَلَي مَنْقوُلاً قَدْ نَزَلْتُ بِكَ وَحيداً في حُفْرَتي وَ ارْحَمْ في ذلِكَ الْبَيتِ الْجَديدِ غُرْبَتي حَتّي لا اَسْتَاْنِسَ بِغَيرِكَ

“Karuniailah aku di saat aku bertamu kepada-Mu sendirian di lubang kuburku, dan kasihanilah keterasinganku di rumah baru itu sehingga aku tidak merasa tentram dengan selain-Mu.” (Penggalan doa Abu Hamzah)

* Doa Abu Hamzah Tsumali adalah doa dari Imam Sajjad (as) yang mencakup sifat-sifat Tuhan dan konsep-konsep seperti kesulitan kubur dan hari kebangkitan serta beratnya beban dosa. (HRY)

captcha