Menurut IQNA, mengutip Bernama, MTHQA Malaysia ke-63 digelar di Kuala Lumpur World Trade Center (WTCKL). Musabaqohi ini resmi dimulai pada 19 Agustus di ruang konferensi Merdeka yang terletak di World Trade Center setelah acara pembukaan dengan dihadiri pejabat tinggi Malaysia dan diakhiri pada tanggal 24 Agusuts dengan penyerahan hadiah untuk para juara.
Pada bagian qiraat putra, Muhammad Qayyim Nizar asal Malaysia, seorang qari asal Malaysia, meraih peringkat pertama dengan memperoleh nilai 94,96%.
Lihat video laporan penutupan MTHQA Malaysia ke-63 di halaman foto kantor berita IQNA.
Juara kedua diraih oleh Alireza Bizhani dari Iran dengan poin 93,30% dan Awang Mohammad Zul-Hafiz dari Brunei menduduki peringkat ketiga dengan poin 90,38%.
Pada bidang hafalan Alquran untuk pria, peringkat berikutnya diraih oleh Omar Toure dari Guinea dengan skor 98,63%, dan Mamoun Ahmed dari Yaman dengan skor 97,38%, serta Ali Atiyeh dari Chad dengan skor 97,07%.
Kategori Hafalan Alquran Laki-laki:
Juara I - Omar Toure asal Guinea, Afrika Barat (dengan skor 98,63%)
Juara II - Maamon Ahmed asal Yaman, Timur Tengah (dengan skor 97,38%)
Juara III - Ali Attia asal Chad, Afrika Tengah (dengan skor 97,07%)
Kategori Hafalan Alquran Wanita:
Juara I - Tebani Cheyma Enfal asal Aljazair, Afrika Utara (dengan skor 96,32%)
Juara II - Ndeye Seynabou asal Senegal, Afrika Barat (dengan skor 95,25%)
Juara III - Sidi El Moctar Khadijetou asal Mauritania, Afrika Utara (dengan skor 94,19%).
Kategori Tilawah Laki-laki:
Juara I - Muhammad Qayyim Nizar asal Malaysia, Asia Tenggara.
Juara II - Alireza Bizhaniavval asal Iran, Timur Tengah.
Juara III - Awang Mohammad Zul-Hafiz asal Brunei Darussalam, Asia Tenggara.
Kategori Tilawah Wanita:
Juara I - Sara Belmamoun asal Maroko, Afrika Utara (dengan skor 93,05%)
Juara II - Raudhah Supian Noor asal Indonesia, Asia Tenggara (dengan (92,21%)
Juara III - Sabaha Pato Salik asal Filipina, Asia Tenggara (dengan 91,50%)
Muhammad Qayim, seorang qari tunanetra asal Malaysia yang meraih juara pertama, mengatakan: Saya bersyukur kepada Allah bahwa jerih payahnya selama 16 tahun dalam mempelajari keterampilan qiraat Alquran dalam huruf Braille akhirnya membuahkan hasil dalam musabaqoh ini.” (HRY)