Jika seseorang munafik dan berbuat sesuatu selain Allah, maka itu tidak keluar dari dua alasan; entah dia ingin mendapatkan kepribadian dan kehormatan dengan cara ini, atau dia takut dengan kekuatan orang lain, ketika orang tersebut menyadari bahwa Alquran mengatakan: “Sungguh, kemuliaan itu seluruhnya milik Allah" dan "Sungguh, kekuasaan itu seluruhnya milik Allah" Dia harus benar-benar mempunyai keyakinan teguh pada dua kebenaran ini dan mengetahui bahwa kemuliaan dan kekuasaan hanya milik Allah, dan di sinilah tidak ada lagi ruang untuk riya dan kepura-puraan. Tidak berharap pada siapapun atau takut pada siapapun, jika kedua kebenaran ini pasti ditempatkan dalam hati manusia, maka dia akan menghilangkan segala keburukan moral dari hatinya dan menggantinya dengan kebajikan seperti takut kepada Allah, harga diri, pengendalian diri, merasa cukup, dll.
Berkali-kali Allah berfirman dalam Alquran: Kepemilikan hanyalah milik Allah saja, segala yang ada di langit dan di bumi adalah milik-Nya. Barangsiapa mengetahui kebenaran kepemilikan ini dan mengetahui bahwa tidak ada satupun makhluk yang lepas dari diri-Nya sendiri dan tidak pernah lepas dari hakikat-Nya yang suci, dan bahwa Allah-lah pemilik sesungguhnya hakikat segala sesuatu dan apa yang berkaitan dengan hakikat-Nya, maka ia mengimaninya. Menurut orang yang demikian, semua makhluk, baik hakikatnya maupun sifat-sifat dan perbuatannya, terlepas dari taraf kemandirian. Jelaslah bahwa orang seperti itu tidak dapat mencari selain Tuhan, dan menemukan ketundukan, rasa takut, dan berharap kepada orang lain, atau mengambil ridha kepada selain Allah, atau bersandar pada orang lain atau menyerahkan pekerjaannya kepada orang lain; dia tidak menginginkan apa pun kecuali kebenaran dan dia tidak mencari apa pun kecuali Tuhan, Tuhan yang sifat sucinya tetap ada dan segala sesuatu fana kecuali Dia.
Ada banyak ayat yang mengikuti metode ini dalam pendidikan dan etika, antara lain:
«ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ لَهُ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ»
“(Dialah) Allah, tidak ada tuhan selain Dia, yang mempunyai nama-nama yang terbaik”. (QS. Taha: 8)
«ذلكم اللَّه ربكم لا اله الاهو خالق كل شئ»
(Yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah Tuhan kamu; tidak ada Tuhan selain Dia; Pencipta segala sesuatu”. QS. Al-An’am: 102)
«الذى احسن كل شىءٍ خلقه»
“Yang memperindah segala sesuatu yang Dia ciptakan”. (QS. As-Sajdah: 7)
«و عنت الوجوه للحىّ القیّوم»
“Dan tunduklah semua muka (dengan berendah diri) kepada Tuhan Yang Hidup Kekal.” (QS. Taha: 111)
«كل له قانتون»
“Semua tunduk kepada-Nya”. (QS. Al-Baqarah: 116)
* Diambil dari buku “Roh-e Rushd” yang ditulis oleh Ayatullah Mohsen Qaraati (HRY)