IQNA

Ulama Kenamaan Dunia Islam/ 36

Sebuah Perjalanan dalam Sejarah Naskah Khat

8:01 - November 30, 2023
Berita ID: 3479282
TEHERAN (IQNA) - Fakta bahwa teks Alquran yang tidak berubah sejak awal diturunkan kepada Nabi Islam (saw) hingga saat ini, merupakan isu yang pasti bagi seluruh umat Islam dan banyak peneliti. Namun para sarjana Alquran telah melakukan penelitiannya untuk mengkaji sejarah naskah khat awal Alquran.

Dalam buku berjudul “Qur'ans of the Umayyads; A First Overview”, peneliti kenamaan Perancis, Francois Deroche, telah meneliti naskah-naskah khat Alquran.

Dalam penelitiannya, Francois Deroche mengkaji metode penulisan naskah-naskah tersebut menurut wilayah dan ahli kaligrafinya. Peneliti asal Perancis ini juga memaparkan tahapan perkembangan keterampilan menulis selama bertahun-tahun mulai dari naskah awal, jenis tinta, kertas, dan berbagai bahan yang digunakan dalam naskah. Dengan cara ini juga ditekankan peran mushaf dalam membuktikan keabsahan apa yang ada dalam teks Alquran.

Dalam buku ini, penulis telah memperkenalkan dan mengkaji banyak naskah khat awal Alquran dalam berbagai bentuk dari aspek halaman, gambar garis dan hiasannya, serta ketebalan hurufnya, serta membandingkan jenis halaman yang digunakan untuk menulis teks, seperti kulit, dll.

Bagian pertama buku ini berfokus pada salah satu manuskrip Umayyah paling awal, yang sebagian besar disimpan di Paris dan St. Petersburg.

Pada bab kedua, penulis telah meneliti tiga naskah khat dengan cermat. Satu disimpan di Istanbul, satu di London, dan satu lagi di Saint Petersburg. Penulis juga membahas naskah-naskah lain di Sana'a di Yaman dan Kairouan di Tunisia. Pasalnya, penampilan umum naskah-naskah tersebut, terutama gaya tulisan tangannya, berasal dari kelompok naskah Alquran tertua.

Demikian juga, kemungkinan besar naskah-naskah tersebut berasal dari sebelum tahun 695 M (pada masa Abdul Malik bin Marwan, lahir tahun 646 M – meninggal tahun 705 M; khalifah Bani Umayyah kelima di Damaskus).

Pada bab ketiga dibahas “Perubahan Bentuk Alquran”. Pada bagian ini secara khusus dikaji dua mushaf besar dengan susunan vertikal yang menunjukkan kemajuan dalam naskah khat Alquran.

Francois Deroche menyimpan kedua manuskrip ini "Naskah Khat Umayyah Damaskus", satu di Istanbul dan yang kedua disebut "Naskah Umayyah Fustat" (Kairo Lama) di St. Petersburg dan Paris. Kedua naskah ini memiliki dekorasi.

Pada bab terakhir yang membahas tentang masalah “Naskah Kekaisaran” (mungkin mengacu pada Masahif Usmani), penulis berpendapat bahwa ada dua naskah besar yang menjadi populer di kalangan ulama; naskah pertama adalah naskah khat besar yang disimpan di Dublin, Jerman; naskah kedua lebih kecil namun lebih dikenal, yang Francois Deroche sebut sebagai "Naskah Umayyah di Sana'a" karena disimpan di Sana'a, Yaman.

Tentang dua versi ini, Francois Deroche mengatakan, baik naskah khat Sana'a maupun Dublin keduanya disiapkan pada dekade pertama abad ke-8, pada masa Bani Umayyah. Pada tahap ini, ada lebih banyak perhatian pada keindahan luar Alquran dibandingkan pada persiapan naskah-naskah Umayyah. Mushafnya berukuran besar dan teksnya ditulis dengan indah. (HRY)

captcha