Jin adalah makhluk yang tidak terlihat oleh manusia. Kewajiban sujud di hadapan Adam terhadap setan yang berasal dari jin (QS. Al-Kahfi: 50) merupakan salah satu bukti keutamaan manusia atas jin. Dalam Alquran banyak sekali spesifikasi jin, antara lain:
«وَ خَلَقَ الْجَانَّ مِنْ مارِجٍ مِنْ نارٍ»
“Dan Dia menciptakan jin dari nyala api.” (QS. Ar-Rahman :15)
«وَ أَنَّا مِنَّا الصَّالِحُونَ وَ مِنَّا دُونَ ذلِكَ»
“Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya.” (QS. Al-Jin: 11)
«وَ أَمَّا الْقاسِطُونَ فَكانُوا لِجَهَنَّمَ حَطَباً»
“Adapun orang-orang yang menyimpang dari kebenaran, maka mereka menjadi kayu api bagi neraka Jahannam.” (QS. Al-Jin: 15)
«وَ أَنَّا كُنَّا نَقْعُدُ مِنْها مَقاعِدَ لِلسَّمْعِ فَمَنْ يَسْتَمِعِ الْآنَ يَجِدْ لَهُ شِهاباً رَصَداً»
“Dan sesungguhnya kami tidak mengetahui (dengan adanya penjagaan itu) apakah keburukan yang dikehendaki bagi orang yang di bumi ataukah Tuhan mereka menghendaki kebaikan bagi mereka.” (QS. Al-Jin: 9)
«وَ أَنَّهُ كانَ رِجالٌ مِنَ الْإِنْسِ يَعُوذُونَ بِرِجالٍ مِنَ الْجِنِّ فَزادُوهُمْ رَهَقاً»
“Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.” (QS. Al-Jin: 6)
«قالَ عِفْرِيتٌ مِنَ الْجِنِّ أَنَا آتِيكَ بِهِ قَبْلَ أَنْ تَقُومَ مِنْ مَقامِكَ»
Berkata 'Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: "Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu”. (QS. An-Naml: 39)
«وَ مِنَ الْجِنِّ مَنْ يَعْمَلُ بَيْنَ يَدَيْهِ بِإِذْنِ رَبِّهِ ... يَعْمَلُونَ لَهُ ما يَشاءُ مِنْ مَحارِيبَ وَ تَماثِيلَ وَ جِفانٍ كَالْجَوابِ»
Dan sebahagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya... Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). (QS. Saba: 12-13)
«وَ الْجَانَّ خَلَقْناهُ مِنْ قَبْلُ»
“Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.” (QS. Al-Hijr: 27)
Ada banyak takhayul tentang makhluk ini di kalangan masyarakat; di antara mereka, mereka digambarkan dengan bentuk yang aneh, seram dan mengerikan. Makhluk dengan ekor dan racun!, jahat dan menyebalkan, pendendam dan berperilaku buruk. Jika persoalan keberadaan jin dibersihkan dari takhayul ini, pokok persoalannya bisa diterima sepenuhnya karena kita tidak punya alasan untuk memonopoli makhluk hidup atas apa yang kita lihat. Para ilmuwan mengatakan, makhluk yang dapat dipahami manusia dengan indranya tidak ada artinya dibandingkan dengan makhluk yang tidak dapat dipahami dengan indranya. Sampai saat ini, ketika makhluk hidup mikroskopis belum ditemukan, tidak ada yang percaya bahwa di dalam setetes air, atau setetes darah, terdapat ribuan makhluk hidup yang tidak dapat dilihat oleh manusia. Selain itu, para ilmuwan mengatakan bahwa mata kita melihat warna terbatas dan telinga kita mendengar gelombang suara terbatas. Warna dan suara yang tidak dapat dipahami oleh mata dan telinga kita jauh lebih banyak daripada yang dapat dipahami.
Ketika keadaan dunia seperti ini, maka mengherankan jika ada berbagai macam makhluk hidup di dunia ini yang tidak dapat kita rasakan dengan indra kita. Lagi pula, di satu sisi Alquran telah menginformasikan tentang keberadaan jin dengan ciri-ciri tersebut di atas, dan di sisi lain, tidak ada alasan rasional untuk mengingkarinya, sehingga harus diterima dan takhayul yang umum di kalangan masyarakat harus dihindari.
Diambil dari Tafsir Nemuneh, jild. 25, hlm. 154. (HRY)