
Menurut Iqna, Muhammad Siddiq al-Minshawi lahir pada hari ini, 20 Januari 1920 di desa Minshah di provinsi Sohag di Mesir dan dalam keluarga yang menghafal dan membaca Alquran. Konon ada 18 orang penghafal Alquran di keluarga al-Minshawi yang mengabdikan hidupnya untuk mengabdi pada Alquran.
Para penggemarnya memberinya gelar suara tangis dan raja nagham Nahawand karena kepiawaian tinggi qari hebat ini dalam melantunkan Alquran dengan nagham Nahawand dan nada penuh kekhusyuan; karena nagham ini khusus untuk lantunan sedih dan pilu.
Syekh Muhammad Siddiq al-Minshawi memulai mengaji Alquran dengan menemani ayah dan pamannya pada acara malam pengajian, dan dalam salah satu acara tersebut ia juga diberi kesempatan untuk membaca Alquran, dan sejak itu, ketenarannya di daerah tempat tinggalnya perlahan-lahan menyebar. Semasa kecil, ia masuk sekolah di desa asalnya dan berhasil menghafal Alquran.
Taha Abdul Wahab, seorang ahli nada dan nagham Alquran dan salah satu hakim terkemuka Mesir tentang suara dan bacaan Syekh Muhammad Siddiq al-Minshawi, percaya bahwa suaranya bukanlah suara biasa dan intensitas kerendahan hatinya dalam melafalkan Alquran membuat pendengarnya menangis dan khusyu’.
Syekh Muhammad Siddiq al-Minshawi, salah satu qari paling terkenal dan terhebat di Mesir dan dunia Islam, meninggal pada tanggal 20 Juni 1969 pada usia 49 tahun.
Berikut ini Anda bisa melihat video lantunan Ustad al-Minshawi tahun 1966 M yang jarang dilihat, yaitu surah Ali Imran ayat 93-99. (HRY)
كُلُّ الطَّعَامِ كَانَ حِلًّا لِبَنِي إِسْرَائِيلَ إِلَّا مَا حَرَّمَ إِسْرَائِيلُ عَلَى نَفْسِهِ مِنْ قَبْلِ أَنْ تُنَزَّلَ التَّوْرَاةُ قُلْ فَأْتُوا بِالتَّوْرَاةِ فَاتْلُوهَا إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ ﴿۹۳﴾
Semua makanan itu halal bagi Bani Israil, kecuali makanan yang diharamkan oleh Israil (Yakub) atas dirinya sebelum Taurat diturunkan. Katakanlah (Muhammad), “Maka bawalah Taurat lalu bacalah, jika kamu orang-orang yang benar.”
فَمَنِ افْتَرَى عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ ﴿۹۴﴾
Maka barangsiapa mengada-adakan kebohongan terhadap Allah setelah itu, maka mereka itulah orang-orang zalim.
قُلْ صَدَقَ اللَّهُ فَاتَّبِعُوا مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ ﴿۹۵﴾
Katakanlah (Muhammad), “Benarlah (segala yang difirmankan) Allah.” Maka ikutilah agama Ibrahim yang lurus, dan dia tidaklah termasuk orang musyrik.
إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِلْعَالَمِينَ ﴿۹۶﴾
Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia, ialah (Baitullah) yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam.
فِيهِ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ مَقَامُ إِبْرَاهِيمَ وَمَنْ دَخَلَهُ كَانَ آمِنًا وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ ﴿۹۷﴾
Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) maqam Ibrahim. Barangsiapa memasukinya (Baitullah) amanlah dia. Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barangsiapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.
قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لِمَ تَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَاللَّهُ شَهِيدٌ عَلَى مَا تَعْمَلُونَ ﴿۹۸﴾
Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Mengapa kamu mengingkari ayat-ayat Allah, padahal Allah Maha Menyaksikan apa yang kamu kerjakan?”
قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لِمَ تَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ مَنْ آمَنَ تَبْغُونَهَا عِوَجًا وَأَنْتُمْ شُهَدَاءُ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ ﴿۹۹﴾
Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Mengapa kamu menghalang-halangi orang-orang yang beriman dari jalan Allah, kamu menghendakinya (jalan Allah) bengkok, padahal kamu menyaksikan?” Dan Allah tidak lengah terhadap apa yang kamu kerjakan.
4194879