IQNA

Keteraturan Penciptaan dalam Alquran

13:47 - May 02, 2024
Berita ID: 3480010
IQNA - Dengan mengacu pada sudut-sudut tatanan besar dalam penciptaan, Alquran menggambarkan pemandangan alam semesta yang indah sehingga manusia dengan merenungkannya, menemukan keteraturan dengan adanya sang pengatur.

Tafsir Alquran tentang keteraturan dapat dibagi menjadi dua bagian: Takwini dan tasyri’i; Dalam menjelaskan keteraturan takwini, mengisyarakan pada beberapa bagian tatanan yang mengatur dunia penciptaan dan memerintahkan manusia untuk memikirkannya guna memahami perancang agungnya; misalnya, kata ini mengacu pada keteraturan yang tepat di langit, termasuk pergerakan planet-planet pada orbit tertentu yang belum bertabrakan selama jutaan tahun:

الشَّمْسُ يَنْبَغِي لَهَا أَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا اللَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ

Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya. (QS. Yasin: 40)

Dalam penciptaan langit juga terdapat tatanan yang tepat dan menakjubkan:

أَلَمْ تَرَوْا كَيْفَ خَلَقَ اللَّهُ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ طِبَاقًا

Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat” (QS. Nuh: 15). Kata Tabaq berarti ciptaan yang teratur dan serasi. Ungkapan “Keteraturan yang bagus” yang mulai digunakan pada akhir abad ke-20, sebenarnya menunjukkan kebenaran yang sama yang ditemukan dalam ayat-ayat tersebut. Bahwa alam semesta mempunyai rancangan dan keteraturan yang luar biasa dalam segala detailnya secara ideal bagi kehidupan manusia.

Tentu saja Alquran hanya menyebutkan bagian-bagian dari tatanan besar ini yang dapat dimengerti dan dapat diakses oleh manusia; mulai dari turunnya hujan dan tumbuhnya tumbuh-tumbuhan, keagungan langit, ketinggian gunung, luasnya daratan dan lautan, serta segala keajaiban penciptaan makhluk dan segala sesuatu yang dekat dengan manusia, Dia mencontohkan untuk memberi bimbingan keteraturan dengan adanya sang pengatur:

أَفَلَا يَنْظُرُونَ إِلَی الْإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ * وَإِلَی السَّمَاءِ كَيْفَ رُفِعَتْ * وَإِلَی الْجِبَالِ كَيْفَ نُصِبَتْ * وَإِلَی الْأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ

Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan, Dan langit, bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?” (QS. Al-Ghasyiyah: 17-20)

Sejatinya adalah bahwa keteraturan dan perhitungan yang tepat ini telah diwujudkan dalam segala hal bersama dengan kebijaksanaan ilahi. Makhluk-makhluk dunia telah melangkah ke alam eksistensi berdasarkan tujuan-tujuan tertentu, dan setiap fenomena mempunyai misi dan tugas khusus:

إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ

Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu sesuai dengan ukuran” (QS. Al-Qamar: 49). Sejatinya, pemandangan alam semesta telah menggambar halaman yang menakjubkan dan mencengangkan, di mana semua bagiannya, kecil dan besar, telah ditempatkan di tempat yang baik dan telah menampilkan perencanaan Allah swt, Kebijaksanaan, pengatur dan mampu bagi setiap pemilik akal dan pikiran. (HRY)

Kunci-kunci: Keteraturan ، Penciptaan ، dalam Alquran
captcha