IQNA

Yahudi dalam Alquran

Umat Yahudi dan Distorsi Teks-teks Agama

5:35 - July 04, 2024
Berita ID: 3480358
IQNA - Alquran memperkenalkan sekelompok orang Yahudi sebagai orang-orang yang melakukan distorsi dalam teks-teks agama, yang bahkan di hadapan Nabi saw, mereka berniat memutarbalikkan perkataan beliau (saw).

Alquran memisahkan kelompok Yahudi yang fasik dan melanggar perjanjian dari kelompok moderat mereka (QS. Al-Maidah: 66) dan memperkenalkan kelompok pertama sebagai orang-orang yang mendistorsi dan merusak ajaran dan kebenaran. Karena alasan ini, tidak ada yang bisa mempercayai kutipan mereka dalam cerita sejarah; karena mereka tidak takut akan distorsi dan kebiasaan lama ini menyebabkan hilangnya ilmu yang berharga:

فَبِمَا نَقْضِهِمْ مِیثَاقَهُمْ لَعَنَّاهُمْ وَ جَعَلْنَا قُلُوبَهُمْ قَاسِیَةً یُحَرِّفُونَ الْکَلِمَ عَنْ مَوَاضِعِهِ وَ نَسُوا حَظّاً مِمَّا ذُکِّرُوا بِهِ

“(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merubah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya.” (QS. Al-Maidah: 13)

Allah mengirimkan kepada mereka kitab-kitab, kenabian, dan dalil-dalil yang jelas, namun setelah mendapat ilmu dan kesadaran, mereka terjerumus dalam perselisihan karena iri hati dan mencari keunggulan dan superioritas:

وَ لَقَدْ آتَیْنَا بَنِی إِسْرَائِیلَ الْکِتَابَ وَ الْحُکْمَ وَ النُّبُوَّةَ وَ رَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّیِّبَاتِ وَ فَضَّلْنَاهُمْ عَلَى الْعَالَمِینَ‌* وَ آتَیْنَاهُمْ بَیِّنَاتٍ مِنَ الْأَمْرِ فَمَا اخْتَلَفُوا إِلاَّ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْیاً بَیْنَهُمْ

Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Bani Israil Al Kitab (Taurat), kekuasaan dan kenabian dan Kami berikan kepada mereka rezeki-rezeki yang baik dan Kami lebihkan mereka atas bangsa-bangsa (pada masanya). Dan Kami berikan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata tentang urusan (agama); maka mereka tidak berselisih melainkan sesudah datang kepada mereka pengetahuan karena kedengkian yang ada di antara mereka. Sesungguhnya Tuhanmu akan memutuskan antara mereka pada hari kiamat terhadap apa yang mereka selalu berselisih padanya”. (QS. Al-Jatsiyah: 16-17)

Secara umum, Taurat telah didistorsi dalam dua cara, verbal dan spiritual. Distorsi verbal dilakukan dengan menghilangkan, menambah dan memindahkan kata-kata, dan distorsi spiritual yang sebenarnya merupakan penafsiran Taurat yang menyimpang. Bahkan orang-orang Yahudi yang datang kepada Nabi mencoba mencari alasan untuk menyangkalnya dengan memutarbalikkan perkataannya:

وَ مِنَ الَّذِینَ هَادُوا سَمَّاعُونَ لِلْکَذِبِ سَمَّاعُونَ لِقَوْمٍ آخَرِینَ لَمْ یَأْتُوکَ یُحَرِّفُونَ الْکَلِمَ مِنْ بَعْدِ مَوَاضِعِهِ

Dan (juga) di antara orang-orang Yahudi. (Orang-orang Yahudi itu) amat suka mendengar (berita-berita) bohong dan amat suka mendengar perkataan-perkataan orang lain yang belum pernah datang kepadamu; mereka merubah perkataan-perkataan (Taurat) dari tempat-tempatnya”. (QS. Al-Maidah: 41)

Pembahasan-pembahasan keagamaan umat Islam pun tidak luput dari manipulasi kaum Yahudi. Meresapnya Israelisme dalam kebudayaan Islam selama empat belas abad dalam pemikiran, tulisan mampu meninggalkan dampak yang mendalam dalam bidang tafsir, sejarah, teologi dan fikih.

Abdullah bin Salam adalah salah satu orang pertama yang aktif menyebarkan budaya Yahudi di kalangan umat Islam. Wahb Ibn Munabbih adalah salah satu orang yang terlibat dalam pemberitaan masa lalu dan menyebarkan informasi palsu di masyarakat Islam. Ka'ab al-Ahbar adalah salah satu orang Yahudi Yaman yang masuk Islam setelah Nabi (saw) dan mencemari dunia hadis dengan kutipan tak berdasar dari kitab-kitab Yahudi dan cerita Talmud, sehingga menimbulkan pukulan fatal terhadap budaya Islam. (HRY)

 

Kunci-kunci: Yahudi ، dalam Alquran ، Umat Yahudi ، Distorsi ، agama
captcha