Menurut Iqna mengutip Arab 21, Mahathir Mohamad, mantan Perdana Menteri Malaysia, menyerukan negara-negara dunia Islam untuk bersatu demi melayani kepentingan mereka dan mendukung perdamaian dan stabilitas dunia.
Mantan Perdana Menteri Malaysia menyatakan dalam pertemuan pribadi yang diselenggarakan oleh saluran Islam Channel dan Dewan Muslim Inggris di London, dan sekelompok pemimpin dan aktivis Muslim di Inggris juga hadir, bahwa jika umat Islam bersatu, Palestina di Gaza tidak akan menghadapi begitu banyak pembunuhan dan penganiayaan.
Dia menyatakan bahwa dukungan Amerika dan Barat terhadap rezim Zionis bertentangan dengan semua nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia yang telah dipromosikan Barat sepanjang sejarahnya, dan menyerukan dunia bebas untuk berupaya menghentikan genosida terhadap warga Palestina di Gaza.
Mantan Perdana Menteri Malaysia menyatakan bahwa tidak benar jika dikatakan bahwa Sunni tidak mendukung Palestina, namun Syiah mendukung perlawanan tersebut, dan menekankan: “Umat Islam harus bersatu; karena yang menyatukan mereka lebih banyak di banding perbedaan di antara mereka.”
Mahathir Mohamad menyatakan bahwa banyak negara Islam tidak dapat bertindak dengan baik dalam menjalankan pemerintahan negaranya dan itulah sebabnya insiden kekerasan dan bahkan perang saudara terjadi di negara-negara tersebut. Ia mencatat bahwa mereka memiliki banyak uang, tetapi uang tersebut tidak dibelanjakan untuk pembangunan. Sebaliknya, sebagian besar diberikan sebagai pinjaman ke Amerika Serikat.
“Apa yang dilakukan Amerika dengan uang bukanlah untuk kepentingan negara-negara Islam, umat Islam mendirikan Organisasi Kerja Sama Islam dan semua negara Islam harus bersatu, namun keputusan hanya dapat diambil dengan suara bulat,” tegasnya. (HRY)