Menurut Iqna mengutip kantor berita Safa Palestina, pertemuan masyarakat Tunisia tersebut diadakan atas undangan kelompok "Penolong Palestina" di negara tersebut, dan para peserta meneriakkan slogan-slogan seperti "pedang lawan pedang", "Kami adalah orang-orangmu, wahai Sinwar" yang menyambut baik terpilihnya Sinwar untuk kepemimpinan Hamas.
Mohammad Al-Bashir Hudhri, direktur eksekutif komunitas penolong Palestina di Tunisia mengatakan: “Kami telah mengadakan rapat umum ini setiap minggu sejak awal operasi badai Al-Aqsa untuk mendukung perlawanan Palestina di Jalur Gaza.”
“Rezim Arab, tanpa kecuali, secara langsung mendukung genosida di Gaza dengan diam, dan ini membuat musuh Zionis semakin agresif,” imbuhnya.
Khudhri melanjutkan, Koalisi yang kita lihat di Barat diciptakan untuk mempersiapkan perang dunia, dan dunia Arab tetap diam. Sedangkan pihak Arab akan menanggung kerugian terbesar dalam perang ini.
Dia memperingatkan bahwa Benjamin Netanyahu, perdana menteri rezim Zionis, telah memutuskan untuk menarik kekuatan Barat ke dalam perang ini dan melanjutkan genosida terhadap bangsa Palestina.
Direktur eksekutif Jamiat Yaran Palestine di Tunis menyatakan terpilihnya Sinwar merupakan tindakan yang benar karena pembebasan Palestina tidak akan mungkin terjadi tanpa perlawanan dan konfrontasi langsung. Dan ini sudah menjadi keyakinan Sinwar sejak awal. Sebab Zionis tidak bisa meninggalkan Palestina melalui perundingan dan pertemuan.
Di penghujung, Khudhri menyerukan dukungan terhadap perlawanan Palestina dan menekankan bahwa solidaritas terhadap perlawanan adalah wajib sya’ri, kemanusiaan, moral dan agama. Sebab perlawanan tidak hanya membela Palestina dan Gaza, namun juga membela kehormatan bangsa Arab yang terinjak-injak. Perlawanan ini bertujuan untuk mengembalikan martabat bangsa-bangsa Arab dan kita mempunyai kewajiban untuk mendukungnya dengan segala yang kita miliki. (HRY)