
Pemimpin Revolusi Islam menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah pertemuan dengan para anggota “Kongres Nasional Para Syahid Provinsi Kohgiluyeh dan Boyer-Ahmad” pada hari Rabu.
“Para syahid melawan perang psikologis ini dengan pengorbanan dan perjuangan mereka dan menetralisirnya,” kata Pemimpin tersebut mengacu pada semua orang Iran yang berjuang dan menjadi syahid dalam membela negara mereka melawan rezim Baath Saddam Hussein yang didukung Barat.
Ayatollah Khamenei melanjutkan dengan mengatakan bahwa “perang psikologis musuh di ranah militer ditujukan untuk menimbulkan rasa takut”, menambahkan bahwa “Para syahid melawan perang psikologis… Dalam mengenang mereka, kebenaran ini (kenangan para syahid) harus disorot dan diperingati.”
Kemudian dalam pidatonya, ia mendesak untuk mengandalkan kemampuan dalam negeri dan menghindari melebih-lebihkan kekuatan musuh.
“Sejak kemenangan Revolusi, mereka menggunakan berbagai metode untuk menanamkan dan membujuk bangsa kita agar takut kepada Amerika, Inggris, dan kaum Zionis,” ia menjelaskan lebih lanjut, seraya menambahkan bahwa “Pemerintahan (negara-negara) yang menyerah pada tuntutan Kekuatan Arogan (kekuatan utama Barat ) saat ini, dapat menolak tuntutan mereka jika mereka mengandalkan bangsa dan kemampuan mereka sendiri, serta mengetahui tingkat kekuatan musuh yang sebenarnya.”
Ia melanjutkan dengan menunjuk pada rencana musuh dalam ranah budaya yang menargetkan gaya hidup rakyat, memuji semua orang yang berupaya di bidang budaya untuk menjaga kenangan para syahid tetap hidup dengan menyoroti gaya hidup mereka. (ARN)
Sumber: arrahmahnews.com