Abul Hasan Ali bin Musa bin Jafar yang dijuluki ar-Ridha dan Alim Ali Muhammad saw adalah Imam Syi'ah kedelapan yang lahir di Madinah pada tahun 148 H dan dipanggil dari Madinah ke Marv pada tahun 201 atas perintah Ma'mun Abbasi dan syahid pada tanggal 30 Shafar tahun 203. Beliau unggul dalam ibadah, asketisme, kerendahan hati, pengampunan dan toleransi.
Pada masa sebelum Imam Ridha (as) perdebatan fikih merupakan hal yang lumrah, namun pada masa beliau perdebatan-perdebatan ideologi menjadi hal yang sangat lumrah. Oleh karena itu, banyak terjadi perdebatan antara Imam (as) dengan ulama Islam dan agama lain. Ma'mun Khalifah Abbasi berusaha keras mengadakan sesi debat untuk tujuan politik guna mengalahkannya setidaknya dalam satu masalah. Namun dalam semua pertemuan dengan topik berbeda, Imam Ridha (as) menjadi pemenang perdebatan.
Perdebatan ini menunjukkan kedalaman pengetahuan Imam tentang Islam dan agama lain serta pembelaannya terhadap kebenaran Islam. Dengan menggunakan argumen-argumen rasional dan riwayat, imam membela kebenaran Islam dan menjawab syubhat-subhat yang muncul. Dengan mengungkapkan ajaran Islam yang otentik, imam menunjukkan wajah sebenarnya dari agama ini kepada dunia dan mencegah beberapa persepsi yang salah dan ekstrim.
Topik utama perdebatan antara lain Tauhid dan Rububiyyah Tuhan, kenabian para nabi khususnya Nabi Islam (saw), mukjizat mereka, kedudukan Ahlulbait Nabi (saw) dalam Islam, dan tafsir Alquran. Dengan menafsirkan ayat-ayat Alquran, beliau menjawab banyak keraguan dan memperjelas makna sebenarnya dari ayat-ayat tersebut.
Di antara perdebatan Imam Ridha yang terkenal, ada perdebatan dengan Jatsliq, seorang ulama besar Kristen, yang tidak mampu menjawab pertanyaan Imam. Ras al-Jalut adalah pemimpin Yahudi yang, dalam perdebatan dengan imam, mengakui kebenaran Islam dan kenabian Nabi Islam (saw). Hirbidz Akbar adalah salah satu ulama Zoroastrian yang menyadari kelemahan ide Zoroastrian dalam perdebatan dengan Imam.
Perdebatan Imam Ridha (as) membuahkan hasil yang sangat penting dan menyebarkan Islam serta menarik banyak orang untuk memeluk agama ini. Selain itu, dengan memperkenalkan wajah Islam yang sebenarnya kepada dunia, publikasi beberapa pandangan yang salah dan ekstrim dapat dicegah. Perdebatan ini juga memperkuat kedudukan Ahlulbait Nabi (saw) dalam masyarakat Islam dan banyak orang menyadari maqom dan ilmu mereka. (HRY)