Serbuan Zionis Yahudi yang Belum Pernah Terjadi Sebelumnya ke Masjid Al-Aqsa
Menurut Iqna mengutip situs berita Al-Qastal, hari ini, seperti hari-hari sebelumnya, lebih dari seribu pemukim Zionis menyerbu Masjid Al-Aqsa dan melakukan tindakan provokatif.
Tindakan ini dilakukan selama enam hari berturut-turut dalam rangka apa yang disebut Sukkot (Pondok Daun) dalam bahasa Ibrani.
Serbuan Zionis radikal terhadap Masjid al-Aqsa dilakukan di bawah perlindungan keamanan yang kuat.
Menurut apa yang diumumkan oleh Pusat Informasi Hak Asasi Manusia Wadi Hilweh di Yerusalem yang diduduki, untuk mendukung serangan-serangan ini, pasukan pendudukan ditempatkan di masjid, pintu masuknya, di jalan menuju ke sana, dan di berbagai bagian Yerusalem.
Menurut pusat ini, para pemukim memainkan terompet dan melakukan ritual Talmud di masjid ini, mereka membawa nazar tanaman seperti pohon kurma dan melakukan ritual ini di depan pintunya, khususnya Bab al-Qattanin dan alun-alun Ghazali di Bab al-Asbat.
Sebelumnya, Ben-Gvir yang terkenal dengan radikalismenya mengatakan dalam pernyataannya: “Kebijakan kami mengizinkan kami untuk ibadah di Temple Mount (Masjid al-Aqsa). Hukum di tempat ini setara bagi orang Yahudi dan Muslim, dan saya berencana membangun sinagoga di sana”.
Serbuan pemukim Zionis ke Masjid Al-Aqsa terjadi pada saat rezim Zionis mengepung masjid suci ini sejak tanggal 7 Oktober 2023 bersamaan dengan dimulainya pertempuran badai Al-Aqsa, dan memasang penghalang besi dan mengintensifkan langkah-langkah keamanan di sekitarnya, mencegah jamaah Palestina memasuki tempat suci ini. (HRY)
4243735
