IQNA

Syahadah dalam Alquran (3)

Transaksi Manis Syahid dengan Allah swt

15:45 - November 24, 2024
Berita ID: 3481131
IQNA - Menurut Alquran, syahid adalah jual beli dimana seorang mujahid mengadakan perjanjian dengan Allah swt dan mendapat banyak keuntungan dari transaksi tersebut.

Alquran memiliki pandangan yang sangat indah tentang kesyahidan di jalan Allah. Alquran tidak menganggap mati syahid sebagai satu-satunya pengorbanan di jalan Tuhan; sebaliknya, mereka menafsirkannya sebagai “transaksi”. Syahadah adalah jual beli dimana seorang mujahid mengadakan suatu perjanjian dengan Allah dan memperoleh keuntungan yang banyak dari perjanjian tersebut.

Hal ini kita baca dalam surah At-Taubah ayat 111, dimana Allah swt telah berfirman:

إِنَّ اللَّهَ اشْتَرى‏ مِنَ الْمُؤْمِنينَ أَنْفُسَهُمْ وَ أَمْوالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ يُقاتِلُونَ في‏ سَبيلِ اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَ يُقْتَلُونَ وَعْداً عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْراةِ وَ الْإِنْجيلِ وَ الْقُرْآنِ وَ مَنْ أَوْفى‏ بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّهِ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذي بايَعْتُمْ بِهِ وَ ذلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظيمُ

Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan surga yang Allah peruntukkan bagi mereka. Mereka berperang di jalan Allah sehingga mereka membunuh atau terbunuh. (Demikian ini adalah) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan Alquran. Siapakah yang lebih menepati janjinya daripada Allah? Maka, bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu. Demikian itulah kemenangan yang agung.” Dalam contoh ini, Allah memperkenalkan diri-Nya sebagai pembeli dan orang-orang beriman sebagai penjual, dan berfirman: “Allah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan surga yang Allah peruntukkan bagi mereka.” Sebagaimana kita ketahui, ada lima unsur dasar dalam setiap transaksi, yaitu: pembeli, penjual, produk, harga, dan dokumen transaksi. Dalam ayat ini, Allah telah menyebutkan semua unsur ini: Dia menjadikan diri-Nya sebagai “pembeli” dan orang-orang mukmin sebagai “penjual”, nyawa dan harta benda mereka adalah “barang” dan surga adalah “harga” atas transaksi tersebut. Berikut ini Allah memberikan dokumen yang kuat dan dapat diandalkan untuk transaksi ini dan berfirman: “(Demikian ini adalah) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan Alquran.”

Menurut firman Allah, perjanjian ini sangat menguntungkan, oleh karena itu Allah mengucapkan selamat kepada orang-orang mukmin yang melakukan perjanjian tersebut: “Maka, bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu. Demikian itulah kemenangan yang agung.”

Tentu tidak boleh dilupakan bahwa transaksi ini menimbulkan suatu kewajiban dan tanggung jawab bagi seseorang, oleh karena itu hendaknya seorang mukmin dalam hal ini tetap berpegang teguh pada perjanjiannya dengan Allah swt, menjunjung hidupnya dengan gagah berani dan ikhlas di jalan-Nya dan tidak takut dengan kesulitan jalannya. Alquran sangat memuji orang-orang yang membuat perjanjian dengan Allah swt dan menaatinya:

مِنَ الْمُؤْمِنينَ رِجالٌ صَدَقُوا ما عاهَدُوا اللَّهَ عَلَيْهِ فَمِنْهُمْ مَنْ قَضى‏ نَحْبَهُ وَ مِنْهُمْ مَنْ يَنْتَظِرُ وَ ما بَدَّلُوا تَبْديلاً

Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah. Di antara mereka ada yang gugur dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu. Mereka sedikit pun tidak mengubah (janjinya)”. (QS. Al-Ahzab: 23) Ayat ini diturunkan pada saat peperangan Islam melawan kekafiran, para tokoh terkemuka seperti Hamzah Sayyidus Syuhada Ja’far bin Abi Thalib dan sahabat-sahabat terkemuka Rasulullah (saw) lainnya syahid, dan para sahabat Rasulullah (saw) lainnya juga tetap teguh pada janjinya dan mereka tidak meninggalkan dukungan Rasulullah saw. (HRY)

 

3490705

Kunci-kunci: syahadah ، dalam Alquran ، Transaksi ، syahid ، Allah swt
captcha