Syahadah mempunyai dua makna yang berbeda dalam budaya agama suci Islam:
Makna khusus syahid adalah gugur dalam peperangan dan medan perang di jalan Allah. Syahid dalam hal ini mempunyai aturan khusus dalam fiqih Islam. Misalnya, dikatakan bahwa syahid tidak perlu mandi atau kain kafan, melainkan dikuburkan dengan pakaian berdarah yang dipakai.
Namun syahadah juga mempunyai arti yang umum dan luas. Jika seseorang terbunuh atau meninggal saat menjalankan tugas ilahi, dia akan dianggap syahid dan akan menerima pahala syahid. Oleh karena itu, dalam riwayat Rasulullah (saw) ada beberapa golongan yang mati syahid: Pertama, ada yang mati karena menuntut ilmu. Kedua, orang yang meninggal di tempat tidur, namun berilmu dan beriman kepada Tuhannya dan Rasulullah (saw). Yang ketiga adalah orang yang melawan penyerang untuk mempertahankan harta benda atau kehormatannya dan meninggal.
Oleh karena itu, orang-orang yang memiliki keyakinan yang benar dan berjalan di jalan kebenaran serta mati di jalan tersebut, termasuk orang-orang yang syahid menurut Alquran dan hadis Islam, dan mereka mendapat pahala para syahid. Allah (swt) berfirman tentang orang-orang seperti itu:
وَ الَّذِینَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَ رُسُلِهِ أُولئِکَ هُمُ الصِّدِّیقُونَ وَ الشُّهَداءُ عِنْدَ رَبِّهِمْ لَهُمْ أَجْرُهُمْ وَ نُورُهُمْ
“Orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya mereka itulah aṣ-ṣiddīqūn (yang sangat kukuh dalam kebenaran dan pembenarannya) dan syuhadā’ (orang-orang yang disaksikan kebenaran dan kebajikannya) di sisi Tuhan mereka. Mereka mendapatkan pahala dan cahaya (dari Tuhan) mereka.” (QS. Al-Hadid: 19)
Menurut ayat Alquran, orang-orang ini akan menjadi sahabat para nabi dan orang-orang saleh dan akan memiliki persahabatan terbaik dengan mereka, sebagaimana disebutkan dalam surah An-Nisa ayat 69, dimana Allah berfirman:
وَ مَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَ الرَّسُولَ فَأُولئِكَ مَعَ الَّذينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَ الصِّدِّيقينَ وَ الشُّهَداءِ وَ الصَّالِحينَ وَ حَسُنَ أُولئِكَ رَفيقاً
“Siapa yang menaati Allah dan Rasul (Nabi Muhammad), mereka itulah orang-orang yang (akan dikumpulkan) bersama orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, (yaitu) para nabi, para pencinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya”. (HRY)