“Operasi tersebut berlangsung pada hari Senin, menyerang USS Harry Truman dan tiga lokasi militer Israel, termasuk dua yang terletak di kota Yaffa dekat Tel Aviv,” kata pasukan tersebut dalam sebuah pernyataan.
“Pasukan rudal dan pasukan pesawat tak berawak (drone) Angkatan Bersenjata Yaman melakukan operasi militer kualitatif dan gabungan yang menargetkan kapal induk AS USS Harry Truman dengan dua rudal bersayap dan empat pesawat tak berawak di Laut Merah utara, saat mereka bersiap untuk meluncurkan serangan udara besar-besaran ke negara kami. Operasi tersebut menyebabkan kegagalan serangan,” kata mereka.
“Siang ini, pasukan kami melakukan dua operasi militer. Yang pertama menargetkan target militer milik musuh Israel di Yaffa yang diduduki dengan dua pesawat tak berawak,” ungkap pasukan tersebut, seraya menambahkan, “Operasi lainnya menargetkan target vital musuh Israel di Ashkelon yang diduduki dengan sebuah pesawat tak berawak.
“Pasukan kami melancarkan operasi militer ketiga malam ini, menargetkan target militer milik musuh Israel di Yaffa yang diduduki dengan pesawat nirawak,” kata pernyataan itu.
“Operasi tersebut berhasil mencapai tujuannya.”
Pasukan Yaman mulai melancarkan operasi mereka terhadap target Israel pada Oktober 2023 untuk mendukung Jalur Gaza dan Lebanon, yang masing-masing telah dilanda perang genosida dan serangan mematikan yang meningkat oleh rezim Israel.
Serangan yang berhasil tersebut didahului dan diikuti oleh agresi mematikan yang meningkat oleh rezim dan Amerika Serikat, sekutu terbesarnya, terhadap wilayah Yaman.
Pasukan tersebut telah menanggapi dengan meningkatkan serangan mereka terhadap target strategis dan sensitif Israel dan Amerika, termasuk kapal perang dan kapal induk AS yang dikerahkan di lepas pantai Yaman.
Mereka telah bersumpah untuk mempertahankan serangan mereka selama rezim Israel terus melakukan agresi militer brutalnya dan pengepungan serentak yang telah dikerahkannya terhadap Gaza. (HRY)
Sumber: arrahmahnews.com