Menurut Iqna, para qari dan hafiz Alquran ini berasal dari 18 negara di seluruh dunia, meliputi Tanzania, Pantai Gading, Senegal, Kepulauan Komoro, Nigeria, Tajikistan, Indonesia, Afghanistan, Pakistan, India, Trinidad dan Tobago, dan mereka menghadiri Pusat Spesialis Ilmu Alquran dan Hadis di Irak dalam rangka mempererat interaksi Alquran dan mempererat hubungan ilmiah dan spiritual.
Sheikh Ali Marza, direktur pusat tersebut, mengatakan: “Kami gembira bahwa kelompok Alquran ini ada di antara kami. Kami berkomitmen untuk terus mendukung mereka dan menghormati kelompok ini dalam pengabdian kepada Kitab Allah. Karena menghubungkan hati umat Islam dengan cahaya Alquran merupakan tujuan mulia yang ingin kami capai melalui kemitraan global.”
“Dalam program ini, Pusat Ilmu Alquran Irak memberikan penghormatan atas prestasi dan usaha luar biasa para qari dan hafiz Alquran dalam menyebarluaskan ilmu pengetahuan Alquran dengan cara membagikan hadiah dan sertifikat penghargaan,” imbuhnya.
Ali Marza menyatakan pertemuan Alquran ini diselenggarakan sejalan dengan rangkaian kegiatan tahunan pusat tersebut yang bertujuan untuk melembagakan budaya Alquran, menghormati bakat-bakat Alquran dari berbagai negara di seluruh dunia, dan menunjukkan peran makam Imam Husein dalam mendukung inisiatif ilmiah dan keagamaan.
Pusat Ilmu Pengetahuan Alquran Irak menutup acara tersebut dengan menegaskan kembali tekadnya untuk terus menyelenggarakan program-program internasional semacam itu, mengingat dampaknya dalam mempererat ikatan persaudaraan Alquran antarbangsa dan memublikasikan semangat kerja sama ilmiah dan spiritual.
Pusat ini juga menegaskan komitmennya untuk menyelenggarakan acara serupa yang mencerminkan peran perintis makam suci Imam Husein (as) dalam mengabdikan Alquran dan ilmu-ilmunya. (HRY)