IQNA

Malaysia Usulkan Pembentukan Dewan Halal ASEAN

10:33 - May 03, 2025
Berita ID: 3482003
IQNA - Malaysia bermaksud mengusulkan pembentukan Dewan Halal negara-negara anggota ASEAN untuk memperkuat industri halal di kawasan tersebut.

Menurut Iqna mengutip Bernama, Malaysia mengusulkan pembentukan Dewan Halal ASEAN untuk memperkuat kerja sama strategis dalam industri halal regional. Proposal ini akan diserahkan kepada Sekretariat ASEAN untuk finalisasi formal.

Pembentukan Dewan Halal juga akan memfasilitasi masuknya produk halal antara Malaysia dan Indonesia, sekaligus meningkatkan perdagangan intra-ASEAN, yang belum mencapai potensi penuhnya.

Khairul Azwan Harun, Ketua Umum Malaysian Halal Development Corporation (HDC), mengatakan usulan pembentukan Dewan Halal ASEAN disampaikan Wakil Perdana Menteri Ahmad Zahid Hamidi pada Pertemuan Meja Bundar Industri Halal Malaysia-Indonesia di Jakarta dan juga saat bertemu dengan Wakil Presiden Indonesia Gibran Rakabuming Raka pada 22 April 2025.

“Dewan Halal ASEAN akan berfungsi sebagai platform untuk memfasilitasi perdagangan, memperluas pasar, dan menyelaraskan penggunaan logo halal, sekaligus memberikan manfaat bagi pasar regional yang mencakup hampir 700 juta orang,” ucapnya.

Dalam konferensi tersebut, kedua negara juga mengusulkan untuk memfasilitasi masuknya produk halal dengan saling mengakui sertifikat halal Malaysia dan Indonesia tanpa prosedur atau penyaringan tambahan.

Ia menambahkan bahwa langkah tersebut tidak hanya akan menghemat biaya dan waktu, tetapi juga diharapkan dapat meningkatkan perdagangan bilateral antara Malaysia dan Indonesia, khususnya bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berupaya menembus pasar Indonesia yang berpenduduk lebih dari 240 juta Muslim. 

Ia mengatakan, produk Malaysia yang sudah bersertifikat halal dan berada di bawah pengawasan Kementerian Pembangunan Islam Malaysia (JAKIM) bisa langsung dipasarkan di Indonesia, begitu pula sebaliknya. Ini adalah perubahan besar yang akan segera meningkatkan nilai ekspor produk halal kita.

Khairul Azwan mengatakan Malaysia dan Indonesia juga sepakat untuk memimpin peningkatan perdagangan intra-ASEAN, khususnya untuk produk halal, guna memanfaatkan pasar halal regional yang kini bernilai US$1,3 triliun. Malaysia dan Indonesia memainkan peran kunci dalam proses ini, karena keduanya merupakan ekonomi Islam terbesar di kawasan ini.

Ketua Perusahaan Pengembangan Halal Malaysia (HDC) menambahkan penguatan perdagangan halal antar negara anggota akan mengubah ASEAN menjadi pusat ekonomi halal. Menurut Khairul Azwan, konsep diplomasi halal yang digagas Ahmad Zahid berfokus pada pembagian keahlian Malaysia dalam mengembangkan ekosistem halal dengan negara-negara sahabat, khususnya di ASEAN.

Ia mengatakan Malaysia, melalui HDC, telah mengambil pendekatan proaktif untuk memperluas pengaruh industri halal di pasar non-tradisional seperti Afrika Utara, Asia Tengah, dan Asia Barat melalui diplomasi halal.

“Kita tidak bisa bergerak sendiri. Malaysia dan Indonesia harus bekerja sama sebagai anggota Dewan Halal ASEAN untuk memenuhi kebutuhan pasar halal global, karena negara-negara produsen hanya dapat memenuhi 20 persen permintaan,” tegas Khairul Azwan Harun.

Malaysia bermaksud meningkatkan nilai ekspor halal hingga lebih dari RM260 miliar (sekitar $60 miliar) pada tahun 2030 berdasarkan Rencana Induk Industri Halal (HIMP 2030), dengan mempromosikan enam sektor utama: Makanan dan minuman, bahan-bahan, logistik, kosmetik dan perlengkapan mandi, peralatan medis, dan farmasi. (HRY)

 

4279492

Kunci-kunci: malaysia ، Usulan ، Pembentukan ، Dewan ، halal ، asean
captcha