Menurut Iqna mengutip sabq.org, Perpustakaan Masjid Nabawi (saw) merupakan salah satu simbol ilmiah dan kognitif paling terkemuka di dunia Islam, yang dengan memanfaatkan teknologi terkini dalam penelitian digital dan pemrosesan ilmiah, telah memadukan kekayaan khazanah sumber daya, buku referensi, dan manuskrip langka dengan modernitas.
Perpustakaan Digital Masjid Nabawi adalah perpustakaan umum yang berafiliasi dengan Masjid Nabawi di Madinah, yang didirikan pada tahun 1352 H (1933) atas usulan Syekh Ubaid Madani, direktur wakaf di Madinah saat itu. Terdapat banyak buku di dalam Masjid Nabawi, beberapa di antaranya bahkan berasal dari masa sebelum perpustakaan ini didirikan.
Ruang baca khusus untuk pria, wanita, dan anak-anak, bagian manuskrip, perpustakaan audio khusus untuk menghafal pelajaran yang diajarkan di Masjid Nabawi (saw) dan khotbah serta acara doa di masjid ini, bagian teknis khusus untuk penjilidan dan pemulihan buku dan manuskrip, katalogisasi, pengelompokan, koleksi, terbitan berkala, dan penyimpanan adalah beberapa bagian dari perpustakaan tersebut.
Selain itu, pada bagian khusus kitab dan buku-buku langka disimpan berdasarkan tanggal cetak, dekorasi dan pencahayaan, bentuk buku, dan ilustrasi.
Perpustakaan Digital adalah bagian lain dari pusat sains, yang mencakup komputer-komputer yang terhubung ke Wi-Fi dan internet masjid. Pengunjung dapat mencari buku dan berbagai subjek yang tersedia di Perpustakaan Masjid Nabawi, Program Perpustakaan Komprehensif, Perpustakaan Islam Agung, dan situs web Islam di bagian ini.
Koleksi buku-buku Islam dalam lebih dari 23 bahasa
Perpustakaan ini memiliki lebih dari 182.000 buku dalam 71 kategori ilmiah dalam lebih dari 23 bahasa internasional dan telah menjadi tujuan utama bagi para peneliti dan pengunjung dari berbagai negara.
Perpustakaan Masjid Nabawi juga memiliki lebih dari 143.000 buku digital dan sekitar 43 juta halaman digital, menunjukkan betapa besarnya konten yang tersedia untuk mengabdi pada ilmu pengetahuan.
Perpustakaan ini memiliki 70 komputer untuk riset digital yang tersedia bagi mereka yang berminat.
Perpustakaan Masjid Nabawi (SAW) didirikan sebelum masjid tersebut terbakar pada 13 Ramadan 886 H, dan beberapa bukunya musnah dalam kebakaran tersebut. Beberapa manuskrip berharga dan langka juga disimpan di perpustakaan ini.
Pintunya terbuka untuk pengunjung 24 jam sehari sehingga semua pencari dan pencinta ilmu dapat mengaksesnya dengan mudah.
Bagian terpenting dari perpustakaan ini adalah bagian biografi Nabi, yang memiliki lebih dari 4.500 buku, dan terdapat pula aula khusus untuk berbagai bahasa, yang memiliki lebih dari 770 buku berbahasa Urdu dan total 2.500 buku dalam berbagai bahasa.
Perpustakaan ini juga memiliki bagian khusus untuk manuskrip Islam, yang menyimpan karya-karya berharga dan langka seperti Alquran tulisan tangan. Bagian ini mencerminkan kepedulian khusus umat Islam terhadap penulisan Alquran dan karya-karya Islam sebagai salah satu cara untuk melestarikan warisan Islam tertulis. (HRY)