Menurut Iqna mengutip Gbusiness, proyek ini mencakup inovasi digital, peningkatan langkah-langkah keamanan, dan peningkatan infrastruktur.
Aplikasi Rushd
Kementerian Urusan Islam Saudi telah meluncurkan kampanye untuk meningkatkan kesadaran tentang aplikasi Rushd di Madinah, bertepatan dengan dimulainya ibadah umrah pada tahun 1447.
Aplikasi ini menawarkan berbagai layanan digital kepada para jemaah, termasuk Al-Qur'an elektronik, waktu salat sesuai waktu Makkah, arah kiblat, dan panduan realitas virtual 3D multibahasa untuk pendidikan haji dan umrah. Aplikasi ini juga dilengkapi perpustakaan elektronik Islam dan akses ke situs web Sahih Al-Istishhad.
Menurut Saudi Press Agency, aplikasi ini aktif di lokasi-lokasi penting di sekitar Madinah, termasuk masjid-masjid bersejarah dan area dekat Masjid Nabawi, dan membantu pengunjung menggunakannya untuk meningkatkan perjalanan spiritual mereka.
Gelang Pintar
Sementara itu, Direktorat Jenderal Penjagaan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi memperkenalkan gelang pengaman pintar yang ditujukan untuk kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan pengunjung dengan gangguan penglihatan. Gelang ini menyimpan informasi kontak darurat, memungkinkan bantuan cepat jika diperlukan, dan memberikan rasa aman bagi jamaah selama beribadah.
Prakarsa ini melengkapi upaya berkelanjutan untuk menyediakan layanan terpadu 24 jam yang bertujuan memastikan keselamatan dan kenyamanan semua jemaah di Masjidil Haram.
Meningkatkan Infrastruktur dan Layanan di Madinah
Otoritas Pembangunan Daerah Madinah telah melaksanakan 16 proyek pada tahun 2024 sebagai bagian dari Program Pengalaman Haji, yang berfokus pada peningkatan infrastruktur, pendidikan, pengelolaan keramaian, dan pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan.
Upaya-upaya ini dirancang untuk memfasilitasi kelancaran ibadah haji dan meningkatkan layanan di Masjid Nabawi dan situs-situs bersejarah di sekitarnya.
Menutup Fasilitas Tanpa Izin
Demi mempertahankan standar yang tinggi, Kementerian Pariwisata Arab Saudi melakukan inspeksi di Makkah dan menutup 25 fasilitas perhotelan pada Juli 2025 atas pelanggaran seperti beroperasi tanpa izin, layanan yang buruk, dan masalah keamanan. Langkah ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk memastikan bahwa semua layanan pariwisata mematuhi peraturan dan memenuhi harapan para jemaah.
Kampanye kementerian yang bertajuk "Tamu Kami Adalah Prioritas" mendorong para jemaah haji untuk memanfaatkan layanan berkualitas melalui 930 pusat pariwisata terpadu.
Pusat Layanan Baru
Di Madinah, dua pusat layanan di halaman Masjid Nabawi melayani 188.000 jemaah pada tahun 2024. Pusat layanan ini membantu jemaah menavigasi masjid dan mengakses dukungan yang dibutuhkan dengan menyediakan panduan multibahasa, alat bantu mobilitas, materi informasi, dan gelang untuk anak-anak dan lansia.
Upaya ini, yang merupakan bagian dari misi Direktorat Jenderal Penjaga Dua Masjid Suci yang lebih luas untuk meningkatkan aspek lingkungan dan kemanusiaan dari layanan di dalam masjid, terus berlanjut melalui kombinasi inovasi digital, peningkatan keamanan, penegakan peraturan, dan perbaikan infrastruktur. (HRY)