IQNA

Sumud: Armada Sumud Global Terbesar Sedang Menuju Gaza

13:19 - September 01, 2025
Berita ID: 3482621
IQNA - Konvoi angkatan laut terbesar di dunia, "Armada Sumud Global", yang terdiri dari puluhan kapal pengangkut bantuan kemanusiaan dan ratusan aktivis dari 44 negara, berlayar dari pelabuhan Spanyol dan Tunisia untuk menembus blokade Gaza.

Menurut Iqna mengutip Al Jazeera, panitia penyelenggara "Armada Sumud Global", armada angkatan laut terbesar yang menembus blokade Jalur Gaza, mengumumkan bahwa para peserta telah dilatih untuk menghadapi segala kemungkinan dan terus bersiap berangkat dari Spanyol hari Minggu, 31 Agustus.

Para aktivis inisiatif tersebut, yang merupakan upaya angkatan laut terbesar untuk menembus blokade Gaza, telah mendesak pemerintah untuk menekan rezim Israel agar mengizinkan armada tersebut berlayar dengan aman. Mereka menekankan bahwa Gaza telah menghadapi perang genosida dan kelaparan sistematis selama dua tahun terakhir.

Seorang juru bicara panitia penyelenggara, seraya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Spanyol, mengatakan bahwa para aktivis dari 44 negara akan berada di dalam armada tersebut. Ia menambahkan bahwa pelatihan tersebut akan mencakup semua skenario yang memungkinkan, terutama setelah militer Israel sebelumnya telah menyita beberapa kapal dari perairan internasional dalam upaya untuk menembus blokade.

Koalisi Global untuk Ketahanan, sebuah kelompok hak asasi manusia yang bertanggung jawab atas pengiriman bantuan kemanusiaan simbolis ke Gaza, mengatakan bahwa kapal-kapal tersebut membawa pesan ketahanan, perlawanan, dan solidaritas global dengan rakyat yang terkepung di wilayah tersebut.

Menurut Al Jazeera, di antara aktivis hak asasi manusia dalam armada tersebut terdapat Greta Thunberg, seorang aktivis Swedia yang berpartisipasi dalam upaya "Madeleine" untuk mematahkan blokade Gaza pada bulan Juni, dan Mariana Mortagua, seorang politisi Portugis.

Armada tersebut terdiri dari sekitar 70 kapal yang akan berangkat dari dua pelabuhan utama: Barcelona pada 31 Agustus dan Tunis pada 4 September. Gerakan ini mencakup kelompok-kelompok seperti "Gerakan Global ke Gaza", "Pejuang Armada Kebebasan", "Armada Perlawanan Maroko", dan "Armada Inisiatif Asia Timur".

Menurut penyelenggara, inisiatif ini bertujuan untuk mengakhiri pengepungan yang tidak adil di Gaza, menarik partisipasi global untuk aksi langsung, merefleksikan situasi kemanusiaan dan kejahatan Israel, serta mengirimkan bantuan kemanusiaan simbolis kepada rakyat Gaza.

Media Israel melaporkan bahwa sebuah pertemuan akan diadakan hari ini, Minggu, dengan kehadiran Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, pejabat keamanan, dan Menteri Keamanan Dalam Negeri Israel untuk menghadapi armada kapal terbesar yang dikirim ke Gaza.

Menurut media-media tersebut, tujuan pertemuan ini adalah untuk meninjau rencana operasional menghadapi armada besar yang telah berangkat ke Gaza dari empat negara: Barcelona, ​​Sisilia, Yunani, dan Tunisia.

Sebelumnya, kapal Madleen milik Armada Kebebasan, yang memasuki perairan utara Alexandria di Mesir dengan tujuan mematahkan pengepungan Jalur Gaza oleh para aktivis internasional sebagai langkah simbolis melawan pengepungan yang diberlakukan oleh rezim Zionis telah ditahan.

Kapal Hanzala juga berlayar dari pelabuhan Siracusa di Italia selatan pada hari Minggu, 3 Juli, menuju Jalur Gaza; sebuah aksi simbolis dan kemanusiaan yang bertujuan untuk mengakhiri blokade laut Israel, mendukung Gaza, dan menarik perhatian global terhadap bencana kemanusiaan di wilayah tersebut.

Pelayaran ini dilakukan dalam kerangka inisiatif Freedom Flotilla Coalition (FFC), sebuah koalisi relawan dan aktivis masyarakat sipil dari berbagai negara yang sebelumnya telah mengorganisir konvoi Mavi Marmara yang terkenal untuk mendobrak blokade Gaza pada tahun 2010. (HRY)

 

4302547

Kunci-kunci: Armada ، global ، terbesar ، gaza
captcha