Menurut Iqna mengutip Al-Youm7, Menteri Wakaf Mesir, Syekh Usama Al-Azhari, mengucapkan selamat kepada perwakilan kementerian, Mohamed Ahmed Fathalla Ahmed Salim, dalam sebuah pesan atas keberhasilannya meraih juara pertama dalam Musabaqoh Tilawah Alquran Internasional di Brasil, yang diselenggarakan pada 5 September.
Dalam sebuah pernyataan, ia memuji qari Mesir tersebut dan menekankan: "Ia telah menjadi perwakilan yang layak bagi Mesir dalam musabaqoh ini."
Al-Azhari mengajak Mohamed Ahmed dan qari lainnya dari Kementerian Wakaf Mesir untuk melanjutkan kiprahnya di bidang Alquran dan perbuatan-perbuatan baik.
Menteri Wakaf Mesir menekankan bahwa Mesir tetap menjadi negara yang gemar membaca dan memukau dunia dengan suara-suara Alquran yang merdu di seluruh penjuru dunia.
Merujuk pada dukungan Kementerian Wakaf Mesir terhadap para qari Alquran, ia menyatakan: "Dukungan ini efektif dalam membina generasi baru qari hebat yang layak menyandang status keagamaan dan Alquran Mesir."
Syekh Usama Al-Azhari di penghujung mengumumkan penghargaan untuk Mohamed Ahmed Fathalla Ahmed Salim dalam sebuah acara resmi untuk menghormati keberhasilannya di musabaqoh Brasil.
Perlu dicatat bahwa BRICS adalah organisasi antarpemerintah yang beranggotakan Brasil, Rusia, India, Tiongkok, Afrika Selatan, Mesir, Etiopia, Uni Emirat Arab, Iran, Indonesia, Bolivia, dan Nigeria.
Pertemuan kedua para pemimpin agama Islam negara-negara BRICS dan konferensi internasional keenam tentang Jalur Sutra Spiritual diselenggarakan pada tanggal 4 dan 5 September 2025 di Rio de Janeiro, Brasil. Bersamaan dengan kedua acara ini, diselenggarakan pula musabaqoh tilawah Alquran internasional, yang dihadiri oleh Hamed Shakernejad, seorang qari terkemuka Republik Islam Iran.
Hujjatul Islam wal Muslimin Mohammad Mehdi Imanipour, kepala Organisasi Kebudayaan dan Komunikasi Islam, mewakili negara Iran di KTT ini.
Para pemimpin agama Islam dari 10 negara anggota BRICS menghadiri KTT ini dan di penghujung acara, mereka mengeluarkan pernyataan yang menjelaskan posisi resmi mereka terkait isu-isu global terpenting. (HRY)