
Menurut Iqna mengutip Al-Watan, pada hari Jumat, 26 Desember 2025, dengan penayangan episode ketiga belas program Dawlat Al telawah, tahap final kompetisi ini dimulai, dan pada tahap ini, 16 peserta berkompetisi dalam 4 kelompok yang masing-masing terdiri dari empat orang.
Pada tahap ini, beberapa peserta melakukan pembacaan bersama untuk kompetisi, dan akhirnya satu orang meninggalkan kompetisi.
Anda akan menyaksikan lantunan Alquran oleh Syekh Ahmad Nuaina, Syekh al-Qurra dan dokter Mesir, dalam program ini.
Akhirnya, Muhammad Abu al-Alaa tersingkir dari kompetisi di babak ini.

Memperkenalkan Darul Quran Mesir
Aye Abdel Rahman, pembawa acara program Dawlat Al Telawah, memperkenalkan Darul Quran Mesir di ibu kota administratif baru negara itu dan berkata: "Darul Quran ini adalah bangunan keagamaan dan budaya yang unik yang menggambarkan keagungan Kitab Allah."
“Alquran diukir huruf demi huruf di dalam Darul Quran, dan pusat ini memiliki 30 ruangan, yang masing-masing menceritakan sebagian dari firman Tuhan dan sejarah pembacaan Alquran di berbagai era,” imbuhnya.
Aye Abdel Rahman menyatakan bahwa Darul Quran ini menyimpan museum khusus para qari senior Mesir, yang memberi pengunjung kesempatan untuk mendengar suara para qari tersebut, seolah-olah mereka masih hidup dan hadir.
Empat peserta bertemu dengan Menteri Wakaf Mesir
Laporan juga menunjukkan bahwa Syekh Usamah Al-Azhari, Menteri Wakaf Mesir, menerima para peserta program Dawlat Al Telawah, termasuk Muhammad Hassan, Muhammad Abu al-Ala'a, Omar Ali, dan Muhammad Maher, pada hari Jumat (26 Desember 2025), dan pertemuan ini membawa kegembiraan bagi mereka.

Perlu dicatat bahwa Kementerian Wakaf Mesir, bekerja sama dengan perusahaan layanan media Al Muttahida, telah menyelenggarakan kompetisi televisi terbesar yang khusus bertujuan untuk menemukan dan mengidentifikasi talenta-talenta penghafalan Alquran di negara tersebut, yang berjudul Dawlat Al Telawah. (HRY)