Hujjatul Islam wal Muslimin Majid Hakim Ilahi, Deputi Internasional Jamiah al-Mustafa (Saw) saat wawancara dengan IQNA, menganggap bersamaannya hari-hari permulaan tahun dengan hari-hari kesyahidan Sayidah Fatimah (Sa) sebagai sebuah kesempatan untuk memperhatikan kombinasi terhadap perubahan batiniah dan lahiriah.
“Masyarakat kita selain melakukan kunjungan dan silaturrahimi, yang mana termasuk perintah-perintah yang telah dianjurkan oleh agama, mereka juga akan hadir dalam acara berkabung hari-hari Fatimiyah dan di samping perubahan lahir dan bersih-bersih rumah, mereka juga akan mengambil kesempatan berkabung untuk perubahan dalam diri mereka dan akan memuliakan peringatan Sayidah Fatimah (Sa).
Selanjutnya, Deputi Internasional Jamiah al-Mustafa (Saw) menjelaskan fadhilah dan kepribadian Sayidah Fatimah Zahra (Sa) dan dengan mengatakan bahwa akal kita tidak akan mampu memahami maqom beliau mengungkapkan, di dunia karena esensi para bintang dan cahaya-cahaya langit dapat termanifestasikan dengan sedikit cahaya dan memanifestasikan dirinya untuk kita dan selainnya, namun di batin semesta yang penuh dengan cahaya, hanya permata-permata yang berkilau dan bercahaya yang memiliki kemampuan semacam ini.
“Jika di alam semesta yang penuh dengan cahaya terdapat sebuah cahaya yang termanifestasikan, maka di sinilah akal manusia lalai untuk memahaminya dan Sayidah Fatimah (Sa) adalah tokoh demikian, yang berkilau di alam langit, alam yang penuh dengan cahaya dan cahaya beliau memburamkan, mengaburkan dan membuat takjub semuanya,” lanjutnya.
Hakim Ilahi menjelaskan, Rasulullah (Saw) dalam sebuah riwayat bersabda yang kandungannya semacam ini, yaitu jangan kalian bayangkan jika putriku di dunia ini adalah cahaya dan memiliki cahaya yang memancar, hanya terbatas di dunia ini saja, cahayanya akan memancar di alam ini dan seluruh alam jagat raya dan di alam yang tidak membutuhkan cahaya, dia sangat begitu berkilau, yang mana sampai mata-mata para malaikat menjadi silau dan merasa takjub terhadap cahayanya.
Dia melanjutkan, di sinilah Fatimah (Sa) menjadi poros seluruh akal-akal, dan akal manusia tidak mampu memahami tingkatan ini dan hanya orang-orang suci, seperti Rasulullah (Saw) yang dapat mensifatinya, dengan demikian maqom dan kedudukan Sayidah Fatimah (Sa) adalah maqom yang berada di atas bayangan dan siapa saja yang mengadakan acara berkabung untuk beliau dan menuturkan, keutamaan-keutamaannya tidak hanya terbatas pada satu periode dan hari-hari saja, akan tetapi metode dan karakter beliau harus selalu mengalir dalam kehidupan para pengikut ajaran Ahlulbait (As).