IQNA

Pertemuan Bersama Muslim dan Kristen di Australia

12:51 - December 07, 2015
Berita ID: 3460736
AUSTRALIA (IQNA) - Wakil masyarakat muslim dan Kristen Australia di kota Perth berkumpul guna bertukar pendapat tentang masalah-masalah para penganut dua agama tauhid tersebut.

Menurut laporan IQNA, seperti dikutip dari watoday, sejumlah muslim dan Kristen Australia menyelenggarakan pertemuan bersama pada Sabtu malam (5/12), di kota Perth, sehingga dengan cara ini mereka dapat berdialog satu sama lain tentang sebagian dari isu-isu agama terkini.
Pertemuan ini, yang dibuka secara umum untuk semua orang, telah ditetapkan akan diselenggarakan pukul 18.00 waktu setempat, di gereja St. George.
Pendeta richard pengelly, sebagai panitia penyelenggara pertemuan ini mengatakan kepada Fairfax, sekarang ini Islam menghadapi masalah terorisme dan Kristen menghadapi masalah penyalahgunaan anak-anak kecil. Dengan demikian, dua masalah ini akan menjadi masalah utama dalam pertemuan bersama tersebut.
“Dalam pertemuan ini, sekelompok yang terdiri dari 6 orang (3 pakar muslim dan 3 pakar Kristen) dengan penyelenggaraan pertemuan akan mengetengahkan ceramah dan kemudian melontarkan tanya jawab dan saling bertukar pendapat,” tambahnya.
Aisha Novakovich, selaku salah seorang pelajar jurusan hukum dan ibu dua anak, termasuk salah seorang penceramah muslim dalam pertemuan tersebut, mengatakan, tujuan kami dari partisipasi pertemuan ini adalah tukar pendapat dan dialog bebas tentang isu-isu keseharian yang menimpa kaum muslimin dan Kristen yang dilandasi dengan nuansa hangat dan logika, argumentasi serta ajaran-ajaran religi dan juga dalam rangka saling menghormati satu sama lain.
Pada pekan-pekan terakhir, ini adalah untuk yang kedua kalinya pertemuan semacam ini diselenggarakan di kota Perth. Pertemuan pertama diselenggarakan pasca serangan teroris ke Lebanon dan Paris dengan dihadiri oleh pelbagai delegasi antar agama, yang disertai dengan acara doa bersama, untuk menunjukkan perdamaian dan kecintaan antar para penganut agama.

3460032

Kunci-kunci: budaya
captcha