IQNA

Suu Kyi:

Kabur atas Pertanyaan Reporter Muslim Korea

16:55 - March 28, 2016
Berita ID: 3470263
MYANMAR (IQNA) - Aung San Suu Kyi, Menlu Myanmar kabur saat wawancara dengan reporter muslim BBC dari Korea.

Menurut laporan IQNA, seperti dikutip dari Press TV, Suu Kyi yang mendapatkan penghargaan nobel perdamaian, senantiasa di bawah dukungan media-media Barat, diperkenalkan sebagai penuntut kebebasan dan pendukung demokrasi, namun reaksi-reaksi terbarunya bahkan telah mengejutkan, bahkan kepada para pendukung ekstremnya.

Laporan-laporan yang ada menunjukkan kemurkaan Suu Kyi saat wawancara dengan Mishal Husain, reporter BBC terkait pembunuhan muslim di Myanmar dan ia memberikan jawaban kasar kepadanya.

Setelah pembahasan berujung pada peningkatan kekerasan terhadap minoritas muslim Rohingya di Myanmar, Suu Kyi mengatakan, "tidak ada seorangpun yang mengatakan saya akan wawancara dengan seorang muslim”.

Peter Popham, jurnalis harian Inggris Independent menyingkap reaksi kemurkaan Suu Kyi. Ia mengatakan informasi ini diperoleh dari sumber terpercaya.

Dalam wawancara tersebut, Suu Kyi dengan klaim bahwa pembunuhan muslim Rohingya bukanlah pembersihan etnis, namun dirinya menolak untuk mengecam aksi-aksi kekerasan ini.

"Komunitas muslim telah menjadi target serangan, namun kelompok Buddha juga menyikapinya dengan kekerasan. Ada ketakutan untuk kedua belah pihak,” ucapnya.

Suu Kyi, selaku ketua partai liga nasional untuk demokrasi, sangat dikritik karena tidak mengecam penganiayaan dan penyiksaan komunitas muslim.

Sebelumnya, Suu Kyi juga dikritik oleh kelompok HAM, karena kebungkamannya terhadap kejahatan-kejahatan kelompok ekstrem Buddha terhadap komunitas muslim Rohingya.

Menurut PBB, kaum muslim Rohingya termasuk minoritas paling terlalimi di seluruh dunia.

Pemerintah Myanmar sampai sekarang ini gagal dalam membela hak-hak muslim.

Rakhine, di sebelah Barat Myanmar adalah tempat tinggal asli kaum muslim Rohingya dan sejak masa kemerdekaan negara ini pada tahun 1948, kelompok Buddha ekstrem telah menindas mereka secara terorganisir dan bertujuan.

Dalam konflik penganut ekstrem Buddha dengan muslim Rohingya sampai sekarang telah menewaskan ratusan orang dan ribuan orang terusir dari rumahnya. Mayorits muslim Rohingya kabur ke negara Thailand, Indonesia dan Malaysia untuk menyelamatkan jiwa mereka.

http://iqna.ir/fa/news/3484672

Kunci-kunci: myanmar
captcha