Menurut laporan IQNA dilansir dari Anadolu, surat kabar New York Times mengutip dari beberapa pejabat tinggi yang tidak ingin disebutkan namanya menulis, Presiden Amerika Serikat telah mengkonfirmasi pelaksanaan serangan militer ke Iran setelah jatuhnya sebuah drone AS oleh Iran, tetapi tiba-tiba ia berpaling dari keputusan tersebut.
Surat kabar itu, dalam sebuah laporan berjudul "Trump setuju dengan invasi Iran, kemudian tiba-tiba berpaling" menulis: Para pejabat militer dan diplomatik AS kemarin sedang menunggu perintah untuk menyerang beberapa radar Iran dan peluncur rudal Iran hingga pukul 19.00, namun Trump berpaling dari keputusan tersebut, dan membatalkan serangan itu.
Laporan itu juga menyatakan: Masih belum jelas apakah Trump sendiri telah berpaling dari keputusan tersebut atau apakah pemerintah bermaksud untuk menerapkan strategi yang berbeda.
Presiden AS, Donald Trump juga mengatakan kepada wartawan kemarin di Gedung Putih bahwa semua orang akan segera melihat Washington menanggapi jatuhnya pesawat mata-mata Amerika oleh Iran.
Presiden AS demikian juga dalam menanggapi pertanyaan apakah Amerika memiliki rencana untuk menyerang Iran, mengatakan: "Anda akan segera melihat. Mereka melakukan kesalahan besar. Drone di perairan internasional dan kami memiliki bukti ilmiah tentang ini. Para pelaku pekerjaan ini telah membuat kesalahan besar."
Perlu disebutkan, pada Kamis pagi (20 Juni) sebuah pesawat mata-mata tipe RQ-4 Global Hawk Amerika Serikat dirudal oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dikarenakan memasuki wilayah udara Iran di atas Provinsi Hormuzgan selatan.