IQNA

Problema Corona bagi Para Hafiz Alquran di India

14:34 - April 22, 2020
Berita ID: 3474154
TEHERAN (IQNA) - Para ulama India mengumumkan bahwa umat Islam di India harus melaksanakan salat tarawih di rumah mereka untuk mencegah penyebaran corona. Keputusan itu telah menciptakan masalah bagi para penghafal Alquran di negara ini.

Situs Gulfnews melaporkan, covid-19, penyakit mematikan, yang telah menyebabkan masalah di seluruh dunia, akan memiliki dampak besar pada kegiatan keagamaan umat Islam selama Ramadan.

Dengan penyebaran infeksi virus corona dan kematian, para ulama agama dan rohaniawan terkemuka di Hyderabad, India, telah bergabung dengan rekan-rekan lainnya di pelbagai propinsi negara ini untuk membuat keputusan guna memberlakukan pembatasan-pembatasan terkait pelaksanaan salat-salat harian di masjid selama penyebaran corona.

Selain itu, salat tarawih, yang biasanya diadakan pada malam-malam Ramadan, akan ditangguhkan tahun ini. Demikian juga, para ulama dari berbagai mazhab telah mendorong umat Islam untuk melaksanakan semua salat, termasuk tarawih, di rumah masing-masing karena situasi yang memburuk.

Jamia Nizamia, Institut Islam yang terkenal di wilayah Dakan di India juga telah mengeluarkan putusan yang menyatakan bahwa salat jamaah tarawih tidak dipaksakan dalam menghadapi pandemi semacam itu.

Karenanya, untuk pertama kalinya, semua masjid Telangana dan Andhra Pradesh serta hampir 4.000 masjid di Hyderabad akan ditutup selama bulan Ramadan. Keputusan untuk tidak menyelenggarakan salat tarawih akan memberikan pukulan berat bagi para penghafal Alquran, yang menggantungkan penghidupan mereka pada sumber tahunan ini.

Seorang hafiz Alquran yang memimpin salat Tarawih dan mentilawah seluruh Alquran selama bulan Ramadan, menerima 25.000 hingga lebih dari 100.000 rupee, tergantung pada ukuran jumlah jamaah.

Hafiz Sayid Qiyamuddin mengatakan: “Ramadan membawa banyak berkah bagi umat manusia. Tetapi sungguh menyedihkan dan mengejutkan bahwa saat ini semua kegiatan keagamaan dan spiritual kita akan terbatas. Bagian paling menyedihkan adalah bahwa tidak akan ada Tarawih tahun ini.” Dia menambahkan bahwa ketidaknyamanan itu bukan hanya tentang uang atau pendapatan. Secara tradisional, tarawih adalah bagian integral dari bulan suci ini.

Ramadan, Bulan Mata Pencaharian bagi Para Hafiz Alquran

Qiyamuddin,  yang seorang insinyur, tidak menerima uang untuk melakukan salat tarawih, ia menekankan bahwa sebagian besar komunitas hafiz dari kalangan lemah ekonomi, dan penghasilan mereka sangat tergantung pada bulan Ramadan.

Hafiz lain yang tidak disebutkan namanya, mengatakan: “Ini tanpa diragukan lagi adalah masalah besar. Saya dibayar sekitar 40.000 rupee tahun lalu dan tahun ini saya menantikan bulan bahagia ini.”

Beberapa hafiz juga masih berharap bahwa keluarga Muslim yang kaya dan mampu akan mengundang mereka untuk mentilawah kitab suci di tengah-tengah keluarga mereka, tetapi ini hanya akan dilakukan di beberapa daerah di Hyderabad, dan para hafiz di daerah dan kota yang lebih kecil tidak mendapatkan sumber pendapatan ini.

Hyderabad, yang memiliki komunitas Muslim lebih besar dan secara ekonomi lebih baik daripada banyak bagian lain di India, memberikan peluang besar bagi para penghafal Alquran setiap tahun selama Ramadan untuk mencari nafkah, dan karena itulah ratusan dari mereka dari pelbagai propinsi lain, seperti Uttar Pradesh dan Bihar selama bulan ini pergi ke kota-kota tersebut.

Bagian lain yang kemungkinan akan terpengaruh adalah sekolah-sekolah agama, yang sangat bergantung pada bantuan keuangan dan zakat yang dibayarkan selama bulan ini. Perwakilan sekolah-sekolah ini, termasuk kepala sekolah mereka, biasanya pergi ke rumah atau masjid untuk mengumpulkan sumbangan masyarakat, tetapi tahun ini, larangan perjalanan mencegah hal ini terjadi, dan sebagian besar lembaga mengandalkan media sosial untuk terhubung dengan para dermawan. (hry)

 

3892988

captcha