IQNA

Kehadiran Diam-Diam Delegasi Bahrain di Masjidil Aqsha

16:03 - November 30, 2020
Berita ID: 3474823
TEHERAN (IQNA) - Media berbahasa Ibrani memberitakan bahwa delegasi Bahrain salat secara diam-diam di Masjidil Aqsha tanpa mengungkapkan identitasnya.

Rai al-Youm melaporkan, menurut media-media Israel, delegasi Bahrain yang dipimpin oleh Khalid bin Khalifa Al Khalifa, ketua dewan keamanan pusat internasional koeksistensi Raja Hamad, yang melakukan perjalanan ke pendudukan Palestina, melaksanakan salat secara diam-diam di Masjidil Aqsha pada Jumat lalu tanpa mengungkapkan identitasnya.

Berita itu terungkap kemarin, Minggu, 29 November, dalam sebuah wawancara dengan kepala delegasi Bahrain oleh seorang reporter radio tentara Israel dan di media berbahasa Ibrani, yang dipublikasikan di media-media berbahasa Ibrani, termasuk Saluran TV Ketujuh Israel.

Khalid bin Khalifa mengakui dalam percakapan itu: “Jika pejabat Kantor Wakaf Masjidil Aqsha diberitahu tentang kehadiran delegasi Bahrain, mereka tidak akan mengizinkan kelompok ini memasuki Masjidil Aqsha dengan cara apa pun. Tidaklah bijak bagi orang Palestina untuk mengatakan bahwa kami tidak diperbolehkan untuk shalat di Masjidil Aqsha karena normalisasi hubungan dengan Israel.”

Pejabat Bahrain ini mengklaim bahwa 90% warga Bahrain, termasuk sebagian besar kalangan Syiah, setuju dengan normalisasi hubungan dengan Israel, dan bahwa turis Syiah Bahrain akan segera melakukan perjalanan ke Israel.

Dia memuji rezim Israel, dengan mengatakan: “Ada koeksistensi dan penerimaan orang lain di sini. Jika Muslim di Israel merasa dilarang melakukan ritual keagamaan mereka, pasti mereka akan meninggalkan Israel!”

Khalid bin Khalifa juga berkata kepada turis Israel yang bepergian ke Bahrain: “Jangan takut untuk mengungkapkan identitas Anda. Anda disambut dengan hangat di Bahrain!”

Dua negara Arab Bahrain dan Uni Emirat Arab menandatangani perjanjian pada September lalu untuk menormalisasi hubungan dengan rezim Zionis di bawah pengawasan Presiden AS, Donald Trump, sebuah langkah yang ditentang oleh sebagian besar negara Arab dan Islam dan dikecam oleh Muslim di seluruh dunia. (hry)

 

3938238

captcha